tag:blogger.com,1999:blog-21961546923255099572024-03-13T12:39:17.148-07:00Chemical Analyst(SMK SMAK Makassar)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-21279134834442589962013-05-16T04:33:00.003-07:002013-05-21T05:56:20.633-07:00TUGAS "ASAM AMINO DAN PROTEIN"<ol>
<li style="text-align: justify;">Bagaimanakah cara mengidentifikasi adanya protein dalam bahan makanan?</li>
<li style="text-align: justify;">Apakah yang dimaksud glikoprotein? Berikan contohnya!</li>
<li style="text-align: justify;">Apakah yang dimaksud denaturasi protein? Sebutkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya denaturasi protein!</li>
<li style="text-align: justify;">Mengapa protein yang mengalami denaturasi menjadi kehilangan fungsi biologisnya?</li>
<li style="text-align: justify;">Apakah urea CO(NH2)2 menunjukkan uji yang positif terhadap uji biuret?</li>
<li style="text-align: justify;">Apakah yang dimaksud struktur kuarterner protein?</li>
<li style="text-align: justify;">Suatu sampel ditetesi larutan NaOH, kemudian larutan tembaga(II) sulfat yang encer menghasilkan warna ungu. Bila sampel dipanaskan dengan HNO3 pekat kemudian dibuat alkalis dengan NaOH terjadi warna jingga. Apakah yang dapat anda simpulkan dari uji di atas?</li>
<li style="text-align: justify;">Suatu sampel memberi hasil yang positif terhadap uji ninhidrin dan biuret tetapi negatif terhadap penambahan larutan NaOH dan Pb(NO3)2. Kesimpulan apakah yang dapat diperoleh dari fakta tersebut?</li>
<li style="text-align: justify;">Apakah yang dimaksud dengan enzim? Berikan contohnya!</li>
<li style="text-align: justify;">Bila 20 molekul glisin berpolimerisasi membentuk polipeptida. Berapakah massa molekul relatif polipeptida yang terbentuk? Ar H = 1, C = 12, N = 14, O = 16).</li>
</ol>
<div style="text-align: center;">
<b>JAWABAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Cara mengetahui bahwa suatu bahan makanan mengandung protein adalah dengan uji protein ada 4 cara yaitu :</div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<i>1. Uji Xanthoproteat</i>. Uji ini dapat digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi adanya senyawa protein karena uji xantoprotein dapat menunjukan adanya senyawa asam amino yang memiliki cincin benzene seperti fenilalanin, tirosin, dan tripofan. Langkah pengujianya adalah larutan yang diduga mengandung senyawa protein ditambahkan larutan asam nitrat pekat sehingga terbentuk endapan berwarna putih. Apabila larutan tersebut mengandung protein maka endapat putih tersebut apabila di[anaskan akan berubah menjadi warna kuning.<span style="text-align: left;"> </span></div>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<i>2. Uji Biuret</i>. Uji ini dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ikatan peptide dalam suatu senyawa sehingga uji biuret dapat dipakai untuk menunjukan adanya senyawa protein. Langkah pengujian yang dapat dilakukan adalah larutan sampel yang diduga mengandung protein ditetesi dengan larutan NaOH kemudian diberi beberapa tetes larutan CuSO4 encer. Apabila larutan berubah menjadi arna unggu maka larutan tersebut mengandung protein.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<i>3. Uji Millon.</i> Uji ini dapat digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi adanya senyawa protein yang memiliki gugus fenol seperti tiroksin. Pereaksi millon terdiri dari larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat.adanya protein dalam sempel dapat diketauhi apabila dalam sampel terdapat endapan putih dan apabila endapan putih itu dipanaskan akan menjadi warna merah.<span style="text-align: left;"> </span></div>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<i>4. Uji Belerang.</i> Uji ini dapat digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi adanya senyawa protein karena dapat menunjukan asam amino memiliki gugus belerang seperti sistin dan metionin. Langkah pengujianya adalah larutan sampel ditambahkan NaOH pekat kemudian dipanaskan. Selanjutnya ke dalam larutan ditambahkan pula larutan timbale asetat. Apabila larutan mengandung sasam amino yang memiliki gugus belerang maka warna larutan atau endapat berwarna hitam. Yaiti senyawa timbale sulfide (PbS).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Glikoprotein (bahasa Inggris: glycoprotein) adalah suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang mengikat glikan dengan ikatan kovalen pada rantai polipeptida bagian samping.</div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh :</div>
<div style="text-align: justify;">
a)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>HSP’s (heat shock protein) Diketahui penting untuk membantu tanaman dan hewan bertahan terhadap stress panas.</div>
<div style="text-align: justify;">
b)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>P-glikoprotein berfungsi sebagai pompae fflux yang menghilangkan toksin dari dalam sel.</div>
<div style="text-align: justify;">
c)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Stressin terdapat dalam darah pada saat terjadi stress fisiologi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Denaturasi protein adalah berubahnya struktur protein dari struktur asalnya atau struktur alaminya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya denaturasi protein yaitu suhu tinggi, perubahan pH yang ekstrim, pelarut organik, zat kimia tertentu (urea dan detergen), atau pengaruh mekanik (guncangan). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada peristiwa denaturasi, struktur protein yang rusak adalah struktur kuarterner, struktur tersier, atau struktur sekunder, bergantung pada tingkat penyebab kerusakannya. Adapun struktur primernya tetap utuh. Contohnya : enzim yang dipanaskan pada suhu tinggi. Enzim tersebut menjadi tidak aktif dan tidak dapat berfungsi lagi sebagai biokatalis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Struktur kuartener protein adalah struktur tiga dimensi yang menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dikemas bersama-sama membentuk struktur protein.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada sample terkandung protein dengan adanya ikatan peptida yang positif dari uji Biuret dan adanya fenil (cincin benzene) yang positif dari uji Xantoproteat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada sample terdapat protein, dengan adanya asam amino bebas dari uji Ninhidrin (+) dan adanya ikatan peptida dari uji Biuret (+). Tetapi sample tidak mengandung PbS karena uji Belerang yang negatif (-).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Contoh : Enzim Amilase, Lipase, Pektin, dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Xp44jhYir-Q/UZts2Ef021I/AAAAAAAAAZU/Hq09qKKm250/s1600/Glycine2.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; font-weight: bold; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-Xp44jhYir-Q/UZts2Ef021I/AAAAAAAAAZU/Hq09qKKm250/s1600/Glycine2.gif" /></a>Mr Glisin = 75 g/mol</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, 20 molekul Glisin = 20 x 75 g/mol = 1500 g/mol</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-2901773524996321662013-04-21T02:54:00.001-07:002013-04-21T02:54:37.443-07:00KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<b>HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA</b><br />
<b><br /></b>
<b>1. Asas Lavoiser atau kekekalan massa</b><br />
“jumlah sebelum dan setelah reaksi kimia adalah tetap”<br />
<b><br /></b>
<b>2. Hukum Gas Ideal</b><br />
<div style="text-align: center;">
<i><b>P V = nRT</b></i></div>
Dengan P adalah tekanan (atm), V adalah volum (L), n adalah jumlah partikel (mol), dan T adalah<br />
suhu (K) serta R adalah tetapan gas (0,082 L atm/mol K). Hukum gas ideal merupakan pengabungan dari :<br />
<i><br /></i>
<i>a. Hukum Boyle</i><br />
“pada suhu dan jumlah zat yang sama, tekanan dikali volum selalu konstan” <br />
<b><i> PV = konstan</i></b><br />
<b><i><br /></i></b>
<i>b. Hukum Gay Lussac</i><br />
“Pada jumlah zat dan tekanan yang sama, volum suatu gas berbanding lurus dengan suhu”<br />
<i style="font-weight: bold;">V / T = konstanta</i><br />
<br />
<i>c. Hukum Avogadro</i><br />
“pada tekanan dan suhu yang sama, volum gas berbanding lurus dengan jumlah partikel gas”<br />
<b><i>V / n = konstan</i></b><br />
<br />
<br />
<b>3. Hukum Dalton</b><br />
“Reaksi kimia tidak menambah atau mengurangi jumlah atom, namun hanya penataan ulang atomatom<br />
dalam senyawa”<br />
<br />
<b>4. Hukum Perbandingan Koefisien</b><br />
“Jumlah mol zat yang bereaksi dalam suatu reaksi kimia sebanding dengan koefisien zat masingmasing<br />
dalam reaksi kimia tersebut”<br />
<br />
<b>KONSEP MOL</b><br />
Mol adalah besaran yang menunjukkan jumlah partikel dalam suatu senyawa. Partikel tsb bisa berupa atom, ion, molekul, dan sebagainya.<br />
<b><i>1 mol setara dengan 6,022 x 10^23 partikel</i></b><br />
<br />
<b>HUBUNGAN MOL DENGAN BESARAN-BESARAN LAIN</b><br />
<b><br /></b>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Ct6zvcFlzSg/UXO3KvecNII/AAAAAAAAAYU/LaDSZN-Wx6s/s1600/mol.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-Ct6zvcFlzSg/UXO3KvecNII/AAAAAAAAAYU/LaDSZN-Wx6s/s1600/mol.jpg" height="247" width="400" /></a></div>
<b><br /></b>
<br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-20940630087033316432013-04-21T02:36:00.000-07:002013-04-21T02:37:08.953-07:00PERKEMBANGAN TEORI ATOM<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<b>a. Teori atom Dalton :</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-O-slIMUwe6A/UXOwPIogADI/AAAAAAAAAXs/NGVdmPg16Zw/s1600/thomson.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-O-slIMUwe6A/UXOwPIogADI/AAAAAAAAAXs/NGVdmPg16Zw/s1600/thomson.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Materi tersusun atas partikel-partikel terkecil yang disebut atom.</li>
<li>Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi.</li>
<li>Atom-atom penyusun unsur bersifat identik.</li>
<li>Atom suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain.</li>
<li>Senyawa tersusun atas 2 jenis atom atau lebih dengan perbandingan tetap dan tertentu.</li>
<li>Pada reaksi kimia terjadi penataulangan atom-atom yang bereaksi. Reaksi kimia terjadi karena pemisahan atom-atom dalam senyawa untuk kemudian bergabung kembali membentuk senyawa baru.</li>
</ul>
<div>
<div>
<b><i>Kelemahan & Kelebihan Model Atom Dalton</i></b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<u><i>Kelebihan </i></u></div>
<div>
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<u><i>Kelemahan</i></u></div>
<div style="text-align: justify;">
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.</div>
</div>
<br />
<b><br /></b>
<b>b. Teori atom Thomson : </b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-PmsPNV9Xvak/UXOw6nZ8fQI/AAAAAAAAAX0/91IjCrhbfCU/s1600/Picture5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-PmsPNV9Xvak/UXOw6nZ8fQI/AAAAAAAAAX0/91IjCrhbfCU/s1600/Picture5.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Atom merupakan bola bermuatan positif yang mengandung elektron-elektron bermuatan negatif yang tersebar merata di seluruh bagian bola.</div>
<br />
<br />
<b><i>Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson</i></b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<u><i>Kelebihan</i></u></div>
<div style="text-align: justify;">
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><i>Kelemahan</i></u></div>
<div style="text-align: justify;">
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.</div>
<br />
<br />
<b>c. Teori atom Rutherford : </b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-PpzG3fssNyw/UXOxpACqqLI/AAAAAAAAAX8/Lu5qSB5fzvM/s1600/rutherford_clip_image002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-PpzG3fssNyw/UXOxpACqqLI/AAAAAAAAAX8/Lu5qSB5fzvM/s1600/rutherford_clip_image002.jpg" /></a></div>
<br />
Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif yang dikelilingi elektron yang bermuatan negatif.<br />
<br />
<b><i><br /></i></b>
<b><i>Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Rutherford</i></b><br />
<b><i><br /></i></b>
<u><i>Kelebihan</i></u><br />
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti.<br />
<br />
<u><i>Kelemahan </i></u><br />
<div style="text-align: justify;">
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>d. Teori atom Bohr : </b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-rAsJMC6S99M/UXOyRP1SmXI/AAAAAAAAAYE/5cslW2ajGzU/s1600/image.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-rAsJMC6S99M/UXOyRP1SmXI/AAAAAAAAAYE/5cslW2ajGzU/s1600/image.gif" height="156" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Elektron beredar mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu dan dapat berpindah-pindah lintasan dengan menyerap atau melepas energi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<b>Kelebihan dan Kelemahan Atom Bohr</b><br />
<b><br /></b>
<u><i>Kelebihan </i></u><br />
atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.<br />
<br />
<u><i>Kelemahan </i></u><br />
model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.<br />
<br />
<br />
<b>e. Teori atom Mekanika Kuantum :</b><br />
<b><br /></b>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-xYA6GZeFFMU/UXOyvgpQqPI/AAAAAAAAAYM/_GYbcIdbN5M/s1600/kim20104.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-xYA6GZeFFMU/UXOyvgpQqPI/AAAAAAAAAYM/_GYbcIdbN5M/s1600/kim20104.jpg" /></a></div>
<br />
Elektron-elektron yang beredar mengelilingi inti atom terletak pada orbital-orbital.<br />
<br />
<br />
<br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-74898872994738141632013-04-19T02:05:00.002-07:002013-04-19T02:06:14.215-07:00PENETAPAN KADAR BESI DALAM GARAM TUNJUNG (FeSO4 . 7H2O)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>TEORI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Besi dari larutan garam tunjung (FeSO4 . 7H2O), dapat diendapkan sebagai besi (II) hidroksida, akan tetapi basa ini tidak mantap dan mudah teroksidasi menjadi besi(III), sehingga bila dipijarkan sisa pijarnya tidak murni sebagai FeO. Oleh karena itu besi harus diendapkan sebagai besi(III)hidroksida. Sebagai pengoksidasi dapat dipakai HNO3, H2O2 atau air brom. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya HNO3 kurang baik karena mudah terjadi kopresipitasi. pH pengendapan tidak boleh terlalu tinggi untuk menghindari pengendapan hidroksida lain terutama bila contoh alam yang biasanya mengandung Mg, sehingga dapat mengendap sebagai Mg(OH)2. Oleh karena itu ditambahkan NH4Cl 10 % sebagai pendapar. Pengendapan dilakukan pada suhu 70-80 0C untuk mendapatkan jel/selai yang baik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>DASAR</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Garam besi(II) yang tidak mantap dioksidasikan dengan HNO3, air brom atau hidrogenperoksida menjadi Fe(III) yang mantap. Kemudian Fe(III) diendapkan dengan NH4OH menjadi Fe(OH)3, endapan selai berwarna cokelat yang setelah dipijarkan menjadi Fe2O3 yang berwarna hitam-cokelat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>REAKSI :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
2HNO3 --> H2O + 2NO + 3O</div>
<div style="text-align: justify;">
6FeSO4 + 6HNO3 + 3O --> 2Fe2(SO4)3 + 2Fe(NO3)3 + 3H2O </div>
<div style="text-align: justify;">
2Fe2(SO4)3 + 2Fe(NO3)3 + 18NH4OH --> 6Fe(OH)3 + 6(NH4)2SO4 + 6NH4NO3</div>
<div style="text-align: justify;">
6Fe(OH)3 --> 3Fe2O3 + 9H2O</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PERALATAN: </b></div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Neraca </div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kaca arloji </div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sendok sampel (Spatula) </div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Piala gelas 400 ml. </div>
<div style="text-align: justify;">
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Piala gelas 800ml.</div>
<div style="text-align: justify;">
f.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tutup kaca besar </div>
<div style="text-align: justify;">
g.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengaduk kaca </div>
<div style="text-align: justify;">
h.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengaduk berkaret/policeman </div>
<div style="text-align: justify;">
i.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Labu semprot kaca </div>
<div style="text-align: justify;">
j.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Corong </div>
<div style="text-align: justify;">
k.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tabung reaksi </div>
<div style="text-align: justify;">
l.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Cawan porselin </div>
<div style="text-align: justify;">
m.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Segitiga porselin </div>
<div style="text-align: justify;">
n.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kasa asbes </div>
<div style="text-align: justify;">
o.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kaki tiga </div>
<div style="text-align: justify;">
p.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penyangga corong </div>
<div style="text-align: justify;">
q.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembakar teklu </div>
<div style="text-align: justify;">
r.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembakar meker atau tanur </div>
<div style="text-align: justify;">
s.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lemari pengering (oven)</div>
<div style="text-align: justify;">
t.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Termometer </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>BAHAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampel Garam Tunjung (FeSO4 . 7H2O) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PEREAKSI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>HNO3 4 N / H2O2 3 % / Air Brom</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>NH4OH 10 %</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BaCl2 0,5 N </div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kertas saring No. 41 Whatman</div>
<div style="text-align: justify;">
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Air suling </div>
<div style="text-align: justify;">
f.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>NH4Cl (10 %) </div>
<div style="text-align: justify;">
g.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>AgNO3 0,1 %</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>CARA KERJA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Timbang ± 0,5 gram sampel garam tunjung FeSO4 . 7H2O</li>
<li>Masukkan ke dalam piala gelas 400 ml, bilas dan larutkan dengan air suling sebanyak 25 ml. </li>
<li>Tambahkan 5 ml HNO3 4N </li>
<li>Larutan di didihkan dengan api kecil selama ± 10 menit</li>
<li>Uji dengan 1 - 2 tetes NH4OH 2N. bila terbentuk endapan merah kecoklatan menunjukkan bahwa Fe (II) telah menjadi Fe (III). Bila terbentuk endapan hitam kehijauan Fe (II) belum menjadi Fe (III), sehingga harus ditambahkan lagi NHO3 4N sebanyak 5 ml, didihkan dan uji kembali.</li>
<li>Tambahkan air suling hingga 100 ml. </li>
<li>Panaskan larutan 700C – 800C (termometer) </li>
<li>Tambahkan 15 ml NH4Cl 2N </li>
<li>Tambahkan NH4OH 2N berlebih (larutan induk jernih) </li>
<li>Larutan saring dengan kertas saring “pita merah” / 541/41(whatman), enaptuangkan, cuci dengan air panas hingga endapan bebas dari pengotor klorida dan sulfat </li>
<li>Endapan dikeringkan di lemari pengering </li>
<li>Endapan dimasukkan kedalam cawan porselin yang sudah diketahui bobotnya. </li>
<li>Endapan diperarang dengan pembakar teklu </li>
<li>Endapan dipijarkan/diabukan dengan pembakar meker/tanur. </li>
<li>Dinginkan dalam desikator dan ditimbang.</li>
<li>Pemanasan, pemijaran, pendinginan dan penimbangan diulangi beberapa kali hingga dicapai bobot tetap.</li>
</ol>
<div>
<span style="font-family: "Bookman Old Style","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Bookman Old Style"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="mso-text-raise: -30.0pt; position: relative; top: 30.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style='width:168.75pt;
height:66pt' o:ole="">
<v:imagedata src="file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.wmz"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OLEObject Type="Embed" ProgID="Equation.3" ShapeID="_x0000_i1025"
DrawAspect="Content" ObjectID="_1427896249">
</o:OLEObject>
</xml><![endif]--></span></div>
<br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-76420027982799768262013-04-15T01:49:00.004-07:002013-04-15T01:49:55.636-07:00 PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM TERUSI (CuSO4 . 5H2O)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: left;">
<b style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">TEORI</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Tembaga
dari garam tembaga (II) dapat diendapkan sebagai tembaga(II) hidroksida.
Endapan ini dapat larut dalam NH<sub>4</sub>OH berlebihan sebagai garam
kompleks [Cu(NH<sub>3</sub>)<sub>4</sub>]<sup>2+</sup> oleh karena itu
pengendapan dengan NaOH atau KOH. Untuk menghindari hidrolisis ion Cu<sup>2+</sup>
menjadi Cu(OH)<sub>2</sub>, sebelum pendidihan larutan CuSO<sub>4</sub> harus diasamkan
dengan H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">CuSO<sub>4</sub>
+ H<sub>2</sub>O à
<b>Cu(OH)<sub>2</sub></b> + H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;">DASAR<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Larutan
garam tembaga (II) panas diendapkan dengan larutan basa kuat (NaOH/KOH),
menjadi endapan <b>Cu(OH)<sub>2</sub></b> yang berwarna biru, setelah
dipanaskan memecah menjadi CuO yang berwarna hitam kecoklatan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;">REAKSI
:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">CuSO<sub>4</sub>
+ 2NaOH à <b>Cu(OH)<sub>2</sub></b>
+ Na<sub>2</sub>SO<sub>4</sub><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Cu(OH)<sub>2</sub></b>
à <b>CuO</b>
+ H<sub>2</sub>O<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;">PERALATAN:
<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Neraca <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Kaca arloji <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Sendok sampel (Spatula) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">d.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Piala gelas 400 ml. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">e.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Piala gelas 800ml.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">f.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Tutup kaca besar <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">g.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Pengaduk kaca <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">h.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Pengaduk berkaret/policeman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">i.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Labu semprot kaca <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">j.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Corong <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">k.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Tabung reaksi <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">l.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Cawan porselin <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">m.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Segitiga
porselin <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">n.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Kasa asbes <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">o.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Kaki tiga <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">p.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Penyangga corong <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">q.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Pembakar teklu <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">r.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Pembakar meker atau tanur <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 17.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">s.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Lemari pengering (oven) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;">BAHAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sampel
Terusi (CuSO<sub>4</sub> . 5H<sub>2</sub>O) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;">PEREAKSI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->NaOH
4N /
KOH 4N <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub>
4N<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->BaCl<sub>2</sub>
0,5N <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">d.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Kertas
saring No. 41 Whatman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">e.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Kertas
lakmus merah <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">f.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Air
suling <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;">CARA
KERJA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Timbang
± 0,5 gram sampel garam terusi <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Masukkan
ke dalam piala gelas 400 ml, bilas dan larutkan dengan air suling sebanyak 100
ml. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Tambahkan
beberapa tetes H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> 4N <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">4.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Larutan
di didihkan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">5.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Tambahkan
NaOH 4N sedikit demi sedikit sampai berlebih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">6.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Uji
pengendapan sempurna <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Cairan jernih diuji dengan kertas
lakmus merah (warna kertas lakmus merah berubah biru). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Cairan jernih ditetesi 1 – 2 tetes
pereaksi pengendap tidak terbentuk endapan lagi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">7.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Endapan
disaring dengan kertas saring “pita hitam/541/41, dienaptuangkan, dicuci dengan
air suling hingga bebas dari pengotor basa (uji basa) dan sulfat (uji sulfat)” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Uji basa : Saringan setelah beberapa kali pencucian,
diteteskan ke lakmus merah. Bila lakmus merah tetap merah berarti basa sudah
hilang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Uji sulfat : Sediakan 2 (dua) tabung reaksi. Ke dalam
tabung I tampung ¼ - 1/3 volume saring, panaskan di atas teklu, asamkan 1-2
tetes HCl 4 N. Ke dalam tabung II masukkan 1-2 tetes BaCl<sub>2</sub> 0,5 N,
panaskan. Tuangkan isi tabung II ke dalam tabung I dan bila terbentuk endapan
putih berarti SO<sub>4</sub> sudah bebas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 24.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 24.0pt; text-align: justify; text-indent: -24.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">8.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Endapan
dikeringkan di lemari pengering <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 24.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 24.0pt; text-align: justify; text-indent: -24.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">9.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Endapan
dimasukkan kedalam cawan porselin yang sudah diketahui bobotnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 24.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 24.0pt; text-align: justify; text-indent: -24.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">10.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Endapan
diperarang dengan pembakar teklu <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 24.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 24.0pt; text-align: justify; text-indent: -24.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">11.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Endapan
dipijarkan/diabukan dengan pembakar meker/tanur. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 24.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 24.0pt; text-align: justify; text-indent: -24.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">12.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Dinginkan
dalam desikator dan ditimbang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 24.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 24.0pt; text-align: justify; text-indent: -24.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">13.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pemanasan,
pemijaran, pendinginan dan penimbangan diulangi beberapa kali hingga dicapai
bobot tetap. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;">PERHITUNGAN
:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="position: relative; top: 29pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style='width:171pt;
height:63.75pt' o:ole="">
<v:imagedata src="file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.wmz"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="font-family: inherit;"><img height="85" src="file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1025" width="228" /></span><!--[endif]--></span><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OLEObject Type="Embed" ProgID="Equation.3" ShapeID="_x0000_i1025"
DrawAspect="Content" ObjectID="_1427549672">
</o:OLEObject>
</xml><![endif]--><span style="font-family: Bookman Old Style, serif;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-15190353371410797382013-04-15T01:32:00.002-07:002013-04-15T01:32:59.185-07:00PENGENDAPAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pengendapan adalah proses
membentuk endapan yaitu padatan yang dinyatakan tidak larut dalam air walaupun
endapan tersebut sebenarnya mempunyai kelarutan sekecil apapun. Prosedur
analisis menentukan jumlah pereaksi yang digunakan atau ditambahkan kedalam
sampel/analat agar terbentuk endapan. Dalam kasus dimana jumlah pengendap tidak
disebutkan, biasanya dapat dilakukan estimasi kasar dengan cara perhitungan
sederhana yang melibatkan konsentrasi pereaksi dan perkiraan berat
zat/konstituen yang ada. Biasanya disarankan pemakaian pengendap berlebih
karena kelarutan endapan-endapanberkurang atau menurun, yang disebabkan oleh
efek ion yang sama (common – ion effect). Kelebihan pengendap yang banyak tidak
diinginkan, bukan saja karena pemborosan pereaksi tetapi juga karena endapan
dapat cenderung melarut kembali dalam kelebihan pereaksi yang banyak, membentuk
ion rangkai (kompleks). Sebagai contoh, senyawaan perak diendapkan dengan
senyawa klorida dan endapan menjadi lebih, tidak dapat larut bila terdapat
cukup kelebihan klorida, tetapi kelebihan klorida yang besar melarutkan endapan
tadi : <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><u>Ag Cl</u>
+ 2Cl¯ ®
Ag Cl<sub>3 </sub><sup>2</sup>¯<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Secara umum, bila tidak
ditentukan, dapat digunakan atau ditambahkan 10% kelebihan pengendap. Dalam
semua hal, cairan supernatan atau saringan (filtrat) harus diuji untuk
mengetahui kesempurnaan endapan dengan menambahkan sedikit penambahan jumlah
pengendap. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Hal yang utama dalam
analisis gravimetri ialah pembentukan endapan yang murni dan mudah disaring . <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pengendapan mulai terjadi
dengan terbentuknya sejumlah partikel kecil yang disebut inti-inti (nukla) bila
ketetapan hasil kali kelarutan (Ksp) suatu senyawaan dilampaui. Partikel-partikel
kecil ini ukurannya akan membesar dan akan mengendap kedasar wadah.
Partikel-partikel yang relatif besar ini seringkali lebih murni dan lebih mudah
disaring. Pada umumnya ukuran partikel meningkat mencapai ukuran maksimum dan
kemudian berkurang bila konsentrasi pereaksi pereaksi dinaikkan. Diketahui
bahwa makin kecil kelarutan suatu endapan maka semakin kecil ukuran
partikelnya. Tetapi ketentuan ini merupakan aturan kasar atau tidak mutlak
sebagai contoh perak klorida (AgCl) dan bariumsulfat (BaSO<sub>4</sub>)
mempunyai kelarutan molar yang sama (Ksp sekitar 10¯<sup>10 </sup>tetapi
partikel bariumsulfat jauh lebih besar daripada perak klorida bila digunakan
kondisi pengendapan yang serupa. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan
kelarutan ialah : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -12.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->suhu <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -12.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->pH <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -12.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->pemakaian
zat pengkompleks <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pengendapan sangat umum
dilakukan pada suhu tinggi, dengan alasan bahwa garam dari asam lemah seperti
kalsiumoksalat (CaC<sub>2</sub>O<sub>4</sub>) dan seng sulfida (ZnS) lebih baik
bila diendapkan dalam suasana asam lemah daripada suasana basa. Bariumsulfat
akan lebih baik diendapkan dalam larutan asam klorida 0,01 M sampai dengan 0,05
M karena kelarutan akan meningkat dengan terbentuknya ion hidogensulfat (HSO<sub>4</sub><sup>-</sup>).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Setelah endapan terbentuk
kadang-kadang perlu dilakukan pencernaan (digestion) atau penuaan (aging)
artinya endapan tersebut dibiarkan bersentuhan atau kontak dengan larutan induk
(mother liquor), biasanya pada suhu yang ditinggalkan sebelum penyaringan
dilakukan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Partikel-partikel kecil
dari endapan berbentuk kristalin seperti BaSO<sub>4</sub>, lebih dapat larut
dibandingkan partikel-partikel besarnya yang mengakibatkan larutan tersebut
lewat jenuh terhadap partikel besar. Untuk meningkatkan ukuran partikel dari
kecil menjadi besar seperti pada endapan kristalin BaSO<sub>4</sub>, dilakukan
proses <u>pemasakan</u> (<u>ripening</u>). Pemasakan ini dapat dilakukan diatas
penangas air (water bath) dimana wadah beserta endapan disimpan diatasnya
selama 30 – 60 menit. Endapan selai (gelatin) seperti besi (III) hidroksida
tidak dicerna (digest) karena endapan kecilnya tidak begitu berbeda dengan
endapan besarnya sehingga tidak terjadi peningkatan ukuran yang berarti. Untuk
memperoleh endapan dengan partikel berukuran besar, pengendapan dilakukan
dengan menambahkan perlahan-lahan larutan encer pengendap. Endapan kristalin
biasanya dicernakan pada suhu yang dinaikan sebelum penyaringan yang bertujuan
untuk makin meningkatkan ukuran partikel. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pada waktu proses
pengendapan suatu endapan, dapat terjadi suatu zat yang biasanya dapat larut
akan terbawa mengendap dan peristiwa ini disebut <u>kopresipitasi.</u> Sebagai
contoh suatu larutan barium klorida yang mengandung sedikit ion nitrat dan
kedalam larutan ini ditambah pengendap asamsulfat maka endapan bariumsulfat
akan mengandung barium nitrat. Hal ini diistilahkan nitrat tersebut
dikopresipitasi bersama sulfat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Kopresipitasi dapat
terjadi karena terbentuknya kristal campuran atau oleh adsorpsi ion-ion selama
proses pengendapan. Kristal campuran ini memasuki kisi kristal endapan,
sedangkan ion-ion yang teradsorpsi ditarik kebawah bersama-sama endapan pada
proses koagulasi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
<span style="font-family: inherit;"><a href="" name="_Toc175107522"><!--[if !supportLists]-->A.1<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span><!--[endif]-->Endapan
Kristalin</a> </span></h3>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pada waktu pembentukan
endapan kristalin seperti bariumsulfat, ketidakmurnian teradsorpsi sewaktu
partikel-partikel endapan masih kecil. Ketika partikel tersebut membesar dapat
terjadi pengotor tersebut berada/masuk dalam kristal. Pengotoran jenis ini
disebut <u>oklusi.</u> Kopresipitasi dapat dikurangi tetapi tidak dapat
dihilangkan sama sekali, dengan cara penambahan kedua pereaksi itu?. Bila
diketahui bahwa sampel atau pengendap mengandung ion pengotor maka larutan ini
dapat ditambahkan kepada larutan yang lain. Dengan demikian konsentrasi
pengotor dapat dijaga agar minimum pada tahap-tahap awal presipitasi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Kemurnian suatu endapan
kristalin dapat ditingkatkan dengan jalan disaring, dilarutkan kembali (ulang)
dan kemudian diendapkan kembali. Hal ini dapat dilakukan bila endapan tersbut
mudah dilarutkan. Tetapi endapan bariumsulfat yang tidak mudah dilarutkan
kembali, kemurniannya dapat ditingkatkan engan proses penuaan atau pencernaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
<span style="font-family: inherit;"><a href="" name="_Toc175107523"><!--[if !supportLists]-->A.2<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span><!--[endif]-->Endapan
selai/gelatin</a> </span></h3>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Partikel-partikel endapan
selai jumlahnya lebih banyak dan jauh lebih kecil ukurannya dibandingkan
partikel endapan kristalin. Karena kecil maka luas permukaan pada larutannya
sangat besar/luar biasa besarnya. Keadaan seperti ini mengakibatkan
teradsorpsinya air dalam jumlah relatif besar. Hal ini menyebabkan endapan
tersebut mirip gelatin dan adsorpsi ion-ion lainnya sangat ekstensif.
Partikel-partikel endapan selai tidak mudah tumbuh menjadi besar dan pengotor
tidak akan masuk kedalam endapan tapi akan terikat pada permukaan
partikel-partikel kecil tadi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Ion-ion hidrogen dan
hidroksida mudah teradsorpsi oleh endapan selai seperti Fe(OH)<sub>3</sub> dan
Al(OH)<sub>3</sub>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Besi (III) hidroksida
bermuatan positif pada pH ñ
8,5 tetapi bermuatan negatif pada pH lebih tinggi dari itu. Untuk meningkatkan
kemurnian endapan selai dapat dilakukan dengan pencucian atau pengendapan
ulang. Proses pencernaan tidak berguna karena endapan selai tersebut sedikit
sekali dapat larut sehingga partikel-partikelnya tidak terlalu cenderung tumbuh
untuk membesar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
<a href="" name="_Toc175107524"><span style="font-family: inherit;"><!--[if !supportLists]-->A.3<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span><!--[endif]-->Pengendap</span></a></h3>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pengendap yang digunakan
umumnya zat anorganik walaupun pada beberapa penetapan digunakan zat organik
sebagai pengendap. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pengendap anorganik
biasanya berupa basa, asam atau garamnya. Basa yang sering dipakai adalah
amonia (larutan gas amoniak dalam air), NaOH atau KOH. Endapan yang terbentuk
berupa hidroksida yang akan berubah menjadi oksidanya bila bentuk pertama <u>dipijarkan</u>.
Pemakaian pengendap selalu berlebihan untuk mendapatkan pengendapan sempurna
tetapi dapat terjadi bahwa hidroksida yang mengendap mula-mula akan larut dalam
basa pengendap berlebih. Sebagai contoh, endapan Cu(OH)<sub>2</sub> dapat larut
dalam NH<sub>4</sub>OH sehingga yang terakhir ini tidak dapat digunakan sebagai
pengendap untuk memperoleh endapan Cu(OH)<sub>2</sub>. Pereaksi yang tepat
adalah NaOH. Sebaliknya endapan Al(OH)<sub>3</sub> akan larut dalam basa kuat,
NaOH atau KOH. Endapan Zn(OH)<sub>2</sub> akan larut dalam basa lemah (NH<sub>4</sub>OH)
atau basa kuat (NaOH/KOH), jadi senyawaan seng harus diendapkan dengan suatu
garam misalnya (NH<sub>4</sub>)<sub>2</sub>HPO<sub>4</sub>. Senyawaan barium
dapat diendapkan dengan H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> sehingga membentuk endapan
BaSO<sub>4</sub>. Pengendapan BaSO<sub>4</sub> dapat dilakukan dengan memakai
Na<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> (garam) sebagai pengganti asam sulfat. Endapan
perak klorida juga terbentuk bila pengendap NaCl ditambahkan kedalam suatu
larutan garam perak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Secara umum endapan yang
berbentuk hidroksida akan terurai bila dipijarkan pada suhu tinggi membentuk
oksidanya yang kemudian ditimbang (bobot tetap). Endapan seperti BaSO<sub>4</sub>
relatif sukar terurai pada suhu tinggi tetapi akan tereduksi bila ada zat
pereduksi seperti C atau H<sub>2</sub>. Pereduksi C diperoleh dalam kertas
saring yang dipakai sebagai penyaring. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Sejumlah ion logam dapat
diendapkan dengan pereaksi organik. Zat organik seperti ¥ - hidroksi – kuinolina [¥ - kuinolinolina atau oxine (oksina)]
membentuk senyawaan yang mengendap dengan ion-ion logam seperti alumunium,
besi, seng, tembaga, zirkonium dan sebagainya. Zat ini hampir tak dapat larut
dalam air dan bila akan dipakai sebagai pengendap maka harus dilarutkan dalam
suatu pelarut organik tertentu seperti asamasetat atau metanol. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:group
id="_x0000_s1026" style='position:absolute;left:0;text-align:left;
margin-left:87pt;margin-top:16.25pt;width:59.6pt;height:68.6pt;z-index:251659264'
coordorigin="3441,14302" coordsize="1192,1372">
<v:group id="_x0000_s1027" style='position:absolute;left:3501;top:14302;
width:1132;height:928' coordorigin="5935,14347" coordsize="1132,928">
<v:shapetype id="_x0000_t9" coordsize="21600,21600" o:spt="9" adj="5400"
path="m@0,l,10800@0,21600@1,21600,21600,10800@1,xe">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="val #0"/>
<v:f eqn="sum width 0 #0"/>
<v:f eqn="sum height 0 #0"/>
<v:f eqn="prod @0 2929 10000"/>
<v:f eqn="sum width 0 @3"/>
<v:f eqn="sum height 0 @3"/>
</v:formulas>
<v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" textboxrect="1800,1800,19800,19800;3600,3600,18000,18000;6300,6300,15300,15300"/>
<v:handles>
<v:h position="#0,topLeft" xrange="0,10800"/>
</v:handles>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1028" type="#_x0000_t9" style='position:absolute;
left:6424;top:14424;width:720;height:566;rotation:270' filled="f"/>
<v:shape id="_x0000_s1029" type="#_x0000_t9" style='position:absolute;left:5858;
top:14424;width:720;height:566;rotation:270'/>
<v:line id="_x0000_s1030" style='position:absolute;flip:x' from="5991,14400"
to="6231,14563"/>
<v:line id="_x0000_s1031" style='position:absolute;flip:x' from="6771,14829"
to="7011,14992"/>
<v:line id="_x0000_s1032" style='position:absolute' from="6006,14814" to="6246,14977"/>
<v:line id="_x0000_s1033" style='position:absolute' from="6786,14400" to="7026,14563"/>
<v:line id="_x0000_s1034" style='position:absolute' from="6456,14623" to="6456,14786"/>
<v:line id="_x0000_s1035" style='position:absolute;flip:x' from="6216,15112"
to="6216,15275"/>
<v:line id="_x0000_s1036" style='position:absolute;flip:x' from="6651,14934"
to="6771,15097"/>
</v:group><v:shapetype id="_x0000_t202" coordsize="21600,21600" o:spt="202"
path="m,l,21600r21600,l21600,xe">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1037" type="#_x0000_t202" style='position:absolute;
left:3441;top:15185;width:720;height:489' filled="f" stroked="f">
<v:textbox style='mso-next-textbox:#_x0000_s1037'>
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=center style='text-align:center'>
OH</p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:shape><w:wrap side="right"/>
</v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 95px; left: 0px; margin-left: 116px; margin-top: 20px; mso-ignore: vglayout; position: absolute; width: 82px; z-index: 251659264;"><span style="font-family: inherit;"><img height="95" src="file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" v:shapes="_x0000_s1026 _x0000_s1027 _x0000_s1028 _x0000_s1029 _x0000_s1030 _x0000_s1031 _x0000_s1032 _x0000_s1033 _x0000_s1034 _x0000_s1035 _x0000_s1036 _x0000_s1037" width="82" /></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: inherit;">Rumus oksina : C<sub>9</sub>H<sub>7</sub>OH
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Selain oksina, zat organik
lainnya yang digunakan sebagai pengendap ialah dimetilglioksima, yang rumusnya
: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">CH<sub>3</sub> - C = NOH <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"> </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">I</span><span style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">CH<sub>3</sub> - C = NOH <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pereaksi ini dengan
senyawaan nikel membentuk endapan merah N<sub>1</sub>(C<sub>4</sub>H<sub>7</sub>N<sub>2</sub>O<sub>2</sub>)<sub>2</sub>.
Ion-ion pengganggu misalnya Fe<sup>3+</sup>, Al<sup>3+</sup>,B<sup>3+</sup>
yang dapat dicegah dengan menambahkan senyawaan organik tertentu (sitrat atau tartrat)
Dimetilglioksima hanya sedikit larut dalam air, maka biasanya dipakai larutan
1% dalam etanol. Senyawaan tembaga dapat diendapkan dengan pereaksi benzoin a - oksina (kupron) yang membentuk
endapan hijau <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Rumus zat ini : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">C<sub>6</sub>H<sub>5</sub> - CH = OH <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"> </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">I</span> <span style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">C<sub>6</sub>H<sub>5</sub> -
C = NOH <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: inherit;">Benzoin a - oksina sangat sedikit dapat larut
dalam air tetapi mudah larut dalam etanol. Pereaksi yang dipakai adalah larutan
2% dalam etanol. </span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com19tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-30811952632574557682013-04-15T01:28:00.002-07:002013-04-15T01:29:16.915-07:00GRAVIMETRI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Gravimetri termasuk analisis jumlah cara konvensional. Sebenarnya ada gravimetri dengan cara instrumental yaitu elektrogravimetri. Dalam gravimetri (Gravity = berat) penentuan jumlah zat berdasarkan pada pengukuran berat (penimbangan). Selain penimbangan sampel dilakukan pula penimbangan hasil reaksi, baik berupa endapan atau gas yang terjadi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan dasar dan cara pemisahan, gravimetri dibagi menjadi : </div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Cara pengendapan. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada cara ini sejumlah sampel dilakukan dengan pereaksi tertentu zat yang akan ditetapkan (analat) diendapkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Endapan yang terjadi kemudian ditetapkan bobotnya, dari kedua bobot dan faktor tertentu kadar zat dapat dicari. Cara ini paling banyak dilakukan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Cara penguapan. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada cara ini sampel direaksikan sehingga dihasilkan suatu gas atau dapat juga dipanaskan sehingga memecah menghasilkan gas. Penimbangan gas yang keluar dapat secara langsung yaitu diserap oleh suatu pereaksi terlebih dahulu atau secara tidak langsung yaitu penimbangan analat sebelum dan sesudah reaksi. Cara ini kadang-kadang dinamakan cara evolusi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Cara Elektrogravimetri. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti dikatakan diatas, cara ini sebenarnya termasuk cara instrumental. Pada cara ini sampel diendapkan dengan elektrolisis dengan potensial tertentu. Cara ini banyak digunakan untuk menentukan kadar logam Cu dan Zn yang akan dibicarakan pada praktikum Kimia Fisika / Analisis Instrumental. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tahapan Pengerjaan Analisis Gravimetri secara Umum </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelaksanaan pengerjaan Analisis Gravimetri di laboratorium merupakan rangkaian pekerjaan yang dapat dibagi dalam beberapa tahap, yaitu : </div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Persiapan sampel </div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penimbangan sampel </div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelarutan sampel </div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengendapan </div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penyaringan </div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pencucian </div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengabuan </div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penimbangan sisa pijar </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pelaksanaannya mungkin terjadi pengurangan atau penambahan tahap kerja di atas, misal pada khromat, barium khromat tidak perlu pemijaran tetapi cukup dengan pengeringan saja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-60467212752267644432013-04-15T01:24:00.001-07:002013-04-15T01:24:45.125-07:00MANFAAT KOLOID DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sistem koloid banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti di alam (tanah, air, dan udara), industri, kedokteran, sistem hidup, dan pertanian. Di industri sendiri, aplikasi koloid untuk produksi cukup luas. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi skala besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid:</div>
<div style="text-align: justify;">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="height: 25.5pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid #003700 1.0pt; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" width="329">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Jenis
industry<o:p></o:p></span></span></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid #003700 1.0pt; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" width="329">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Contoh
aplikasi<o:p></o:p></span></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 25.5pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" valign="bottom" width="329">
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Industri makanan<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" valign="bottom" width="329">
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Keju, mentega, susu, saus salad<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 25.5pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" valign="bottom" width="329">
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Industri kosmetika dan perawatan tubuh<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" valign="bottom" width="329">
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Krim, pasta gigi, sabun<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 25.5pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" valign="bottom" width="329">
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Industri cat<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" valign="bottom" width="329">
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Cat<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 25.5pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" valign="bottom" width="329">
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Industri kebutuhan rumah tangga<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" valign="bottom" width="329">
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Sabun, deterjen<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 25.5pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" valign="bottom" width="329">
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Industri pertanian<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" valign="bottom" width="329">
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Peptisida dan insektisida<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 25.5pt; mso-yfti-irow: 6; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" valign="bottom" width="329">
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Industri farmasi<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; height: 25.5pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 247.0pt;" valign="bottom" width="329">
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: inherit;">Minyak ikan, pensilin untuk suntikan</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Pemutihan Gula</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Penggumpalan Darah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Penjernihan Air</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan upaya penjernihan air. Kadang-kadang air dari mata air seperti sumur gali dan sumur bor tidak dapat dipakai sebagai air bersih jika tercemari. Air permukaan perlu dijernihkan sebelum dipakai. Upaya penjernihan air dapat dilakukan baik skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar seperti yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al3+ + 3H2O Al(OH)3 + 3H+</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. Berikut ini adalah skema proses penjernihan air secara lengkap:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Pembentukan delta di muara sungai</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Pengambilan endapan pengotor</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel-partikel koloid.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Mengurangi polusi udara</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Gas buangan pabrik yang mengandung asap dan partikel berbahaya dapat diatasi dengan menggunakan alat yang disebut pengendap cottrel. Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat muatan dan penggumpalan koloid sehingga gas yang dikeluarkan ke udara telah bebas dari asap dan partikel berbahaya. Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 sampai 75.000 volt). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang lainnya. Pengendap Cottrel ini banyak digunakan dalam industri untuk dua tujuan, yaitu mencegah polusi udara oleh buangan beracun dan memperoleh kembali debu yang berharga (misalnya debu logam).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Penggumpalan lateks</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Getah karet dihasilkan dari pohon karet atau hevea. Getah karet merupakan sol, yaitu dispersi koloid fase padat dalam cairan. Karet alam merupakan zat padat yang molekulnya sangat besar (polimer). Partikel karet alam terdispersi sebagai partikel koloid dalam sol getah karet. Untuk mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan agar karet menggumpal dan terpisah dari medium pendispersinya. Untuk mengkoagulasikan getah karet, biasanya digunakan asam formiat; HCOOH atau asam asetat; CH3COOH. Larutan asam pekat itu akan merusak lapisan pelindung yang mengelilingi partikel karet. Sedangkan ion-ion H+-nya akan menetralkan muatan partikel karet sehingga karet akan menggumpal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya, gumpalan karet digiling dan dicuci lalu diproses lebih lanjut sebagai lembaran yang disebut sheet atau diolah menjadi karet remah (crumb rubber). Untuk keperluan lain, misalnya pembuatan balon dan karet busa, getah karet tidak digumpalkan melainkan dibiarkan dalam wujud cair yang disebut lateks. Untuk menjaga kestabilan sol lateks, getah karet dicampur dengan larutan amonia; NH3. Larutan amonia yang bersifat basa melindungi partikel karet di dalam sol lateks dari zat-zat yang bersifat asam sehingga sol tidak menggumpal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Membantu pasien gagal ginjal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel koloid dan zat terlarut merupakan dasar bagi pengembangan dialisator. Penerapan dalam kesehatan adalah sebagai mesin pencuci darah untuk penderita gagal ginjal. Ion-ion dan molekul kecil dapat melewati selaput semipermiabel dengan demikian pada akhir proses pada kantung hanya tersisa koloid saja. Dengan melakukan cuci darah yang memanfaatkan prinsip dialisis koloid, senyawa beracun seperti urea dan keratin dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan. Darah yang telah bersih kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9. Sebagai deodoran</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Deodoran mengandung aluminium klorida yang dapat mengkoagulasi atau mengendapkan protein dalam keringat.endapan protein ini dapat menghalangi kerja kelenjer keringat sehingga keringat dan potein yang dihasilkan berkurang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>10. Sebagai bahan makanan dan obat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada zat-zat yang tidak larut dalam air sehingga harus dikemas dalam bentuk koloid sehingga mudah diminum. Contohnya obat dalam bentuk kapsul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>11. Sebagai bahan kosmetik</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada berbagai bahan kosmetik kosmetik berupa padatan, tetapi lebih baik digunakan dalam bentuk cairan. Untuk itu biasanya dibuat berupa koloid dengan tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>12. Sebagai bahan pencuci</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip koloid juga digunakan dalam proses pencucian dengan sabun dan detergen. Dalam pencucian dengan sabun atau detergen, sabun/ detergen berfungsi sebagai emulgator. Sabun/detergen akan mengemulsikan minyak dalam air sehingga kotoran-kotoran berupa lemak atau minyak dapat dihilangkan dengan cara pembilasan dengan air.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>13. Penghilang Kotoran pada Proses Pembuatan Sirup</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang-kadang gulam masih mengandung pengotor sehingga jika dilaturkan tidak jernih, pada industri pembuatan sirup, untuk menghilangkan pengotor ini biasanya digunakan putih telur. Setelah gula larut, sambil diaduk ditambahkan putih telur sehingga putih telur tersebut menggumpal dan mengadsorpsi pengotor. Selain putih telur, dapat juga digunakan zat lain, seperti tanah diatome atau arang aktif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>14. Penggunaan Arang Aktif</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Arang aktif merupakan contoh dari adsorben yang dibuat dengan cara memanaskan arang dalam udara kering. Arang aktif memiliki kemampuan untuk menjerap berbagai zat. Obat norit (obat sakit perut) mengandung zat arang aktif yang berfungsi menjerap berbagai zat dan racun dalam usus. Arang aktif ini juga digunakan para topeng gas, lemari es (untuk menghilangkan bau), dan rokok filter (untuk mengikat asap nikotin dan tar)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>15. Perebusan Telur</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Telur mentah merupakan suatu sistem koloid dengan fase terdispersi berupa protein. Jika telur tersebut direbus akan terjadi koagulasi sehingga telur tersebut menggumpal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>16. Pembuatan Yoghurt</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Susu dapat diubah menjadi yoghurt melalui fermentasi. Pada fermentasi susu akan terbentuk asam laktat yang menggumpal dan berasa asam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>17. Pembuatan Tahu</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembutan tahu dari kedelai, mula-mulai kedelai dihancurkan sehingga terbentuk bubur kedelai (seperti susu). Kemudian, ditambahkan larutan elektrolit, yaitu CaSO4.2H2O yang disebut batu tahu sehingga protein kedelai menggumpal dan membentuk tahu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-22407865059805927842013-04-14T06:18:00.001-07:002013-04-14T06:18:58.302-07:00TEORI ASAM BASA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>A. MENURUT ARRHENIUS</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut teori Arrhenius, zat yang dalam air menghasilkan ion H + disebut asam danbasa adalah zat yang dalam air terionisasi menghasilkan ion OH - .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
HCl --> H + + Cl -</div>
<div style="text-align: justify;">
NaOH --> Na + + OH -</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun teori Arrhenius benar, pengajuan desertasinya mengalami hambatan berat karena profesornya tidak tertarik padanya. Desertasinya dimulai tahun 1880, diajukan pada 1883, meskipun diluluskan teorinya tidak benar. Setelah mendapat bantuan dari Van’ Hoff dan Ostwald pada tahun 1887 diterbitkan karangannya mengenai asam basa. Akhirnya dunia mengakui teori Arrhenius pada tahun 1903 dengan hadiah nobel untuk ilmu pengetahuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai sekarang teori Arrhenius masih tetap berguna meskipun hal tersebut merupakan model paling sederhana. Asam dikatakan kuat atau lemah berdasarkan daya hantar listrik molar. Larutan dapat menghantarkan arus listrik kalau mengandung ion, jadi semakin banyak asam yang terionisasi berarti makin kuat asamnya. Asam kuat berupa elektrolit kuat dan asam lemah merupakan elektrolit lemah. Teori Arrhenius memang perlu perbaikan sebab dalam lenyataan pada zaman modern diperlukan penjelasanyang lebih bisa diterima secara logik dan berlaku secara umum. Sifat larutan amoniak diterangkan oleh teori Arrhenius sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
NH 4 OH --> NH 4 + + OH -</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi menurut Svante August Arrhenius (1884) asam adalah spesi yang mengandung H + dan basa adalah spesi yang mengandung OH -, dengan asumsi bahwa pelarut tidak berpengaruh terhadap sifat asam dan basa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sehingga dapat disimpulkan bahwa: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H + .</div>
<div style="text-align: justify;">
Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH - .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh:</div>
<div style="text-align: justify;">
1) HCl(aq) --> H + (aq) + Cl - (aq)</div>
<div style="text-align: justify;">
2) NaOH(aq) --> Na + (aq) + OH - (aq)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div>
<b>B. MENURUT BRONSTED-LOWRY</b></div>
<div>
<b><i>Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton akseptor.</i></b></div>
<div>
Teori asam basa dari Arrhenius ternyata tidak dapat berlaku untuk semua pelarut, karena khusus untuk pelarut air. Begitu juga tidak sesuai dengan reaksi penggaraman karena tidak semua garam bersifat netral, tetapi ada juga yang bersifat asam dan ada yang bersifat basa.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Konsep asam basa yang lebih umum diajukan oleh Johannes Bronsted, basa adalah zat yang dapat menerima proton. Ionisasi asam klorida dalam air ditinjau sebagai perpindahan proton dari asam ke basa.</div>
<div>
HCl + H2O --> H3O + + Cl -</div>
<div>
Demikian pula reaksi antara asam klorida dengan amoniak, melibatkan perpindahan proton dari HCl ke NH 3 .</div>
<div>
HCl + NH 3 ⇄ NH 4 + + Cl - </div>
<div>
Ionisasi asam lemah dapat digambarkan dengan cara yang sama.</div>
<div>
HOAc + H 2 O ⇄ H 3 O + + OAc - </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pada tahun 1923 seorang ahli kimia Inggris bernama T.M. Lowry juga mengajukan hal yang sama dengan Bronsted sehingga teori asam basanya disebut Bronsted-Lowry. Perlu diperhatikan disini bahwa H + dari asam bergabung dengan molekul air membentuk ion poliatomik H 3 O + disebut ion Hidronium.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Reaksi umum yang terjadi bila asam dilarutkan ke dalam air adalah:</div>
<div>
HA + H 2 O ⇄ H 3 O + + A -</div>
<div>
asam basa asam konjugasi basa konjugasi</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Penyajian ini menampilkan hebatnya peranan molekul air yang polar dalam menarik proton dari asam.</div>
<div>
Perhatikanlah bahwa asam konjugasi terbentuk kalau proton masih tinggal setelah asam kehilangan satu proton. Keduanya merupakan pasangan asam basa konjugasi yang terdi dari dua zat yang berhubungan satu sama lain karena pemberian proton atau penerimaan proton. Namun demikian disosiasi asam basa masih digunakan secara Arrhenius, tetapi arti yang sebenarnya harus kita fahami.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Johannes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry membuktikan bahwa tidak semua asam mengandung ion H + dan tidak semua basa mengandung ion OH - .</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Bronsted – Lowry mengemukakan teori bahwa asam adalah spesi yang memberi H + ( donor proton ) dan basa adalah spesi yang menerima H + (akseptor proton). Jika suatu asam memberi sebuah H + kepada molekul basa, maka sisanya akan menjadi basa konjugasi dari asam semula. Begitu juga bila basa menerima H + maka sisanya adalah asam konjugasi dari basa semula.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Teori Bronsted – Lowry jelas menunjukkan adanya ion Hidronium (H 3 O + ) secara nyata.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Contoh: </div>
<div>
HF + H 2 O ⇄ H 3 O + + F -</div>
<div>
Asam basa asa m konjugasi basa konjugasi</div>
<div>
HF merupakan pasangan dari F - dan H 2 O merupakan pasangan dari H 3 O + .</div>
<div>
Air mempunyai sifat ampiprotik karena dapat sebagai basa dan dapat sebagai asam.</div>
<div>
HCl + H 2 O --> H 3 O + + Cl -</div>
<div>
Asam Basa</div>
<div>
NH 3 + H 2 O ⇄ NH 4 + + OH -</div>
<div>
Basa Asam</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Manfaat dari teori asam basa menurut Bronsted – Lowry adalah sebagai berikut:</div>
<div>
1. Aplikasinya tidak terbatas pada pelarut air, melainkan untuk semua pelarut yang mengandunh atom Hidrogen dan bahkan tanpa pelarut.</div>
<div>
2. Asam dan basa tidak hanya berwujud molekul, tetapi juga dapat berupa anion dan kation.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Contoh lain:</div>
<div>
1) HAc(aq) + H 2 O(l) --> H 3 O+(aq) + Ac - (aq)</div>
<div>
asam-1 basa-2 asam-2 basa-1</div>
<div>
HAc dengan Ac - merupakan pasangan asam-basa konyugasi.</div>
<div>
H 3 O+ dengan H 2 O merupakan pasangan asam-basa konyugasi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
2) H 2 O(l) + NH 3 (aq) --> NH 4 + (aq) + OH - (aq)</div>
<div>
asam-1 basa-2 asam-2 basa-1</div>
<div>
H 2 O dengan OH - merupakan pasangan asam-basa konyugasi.</div>
<div>
NH 4 + dengan NH 3 merupakan pasangan asam-basa konyugasi.</div>
<div>
Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter).</div>
<div>
Penulisan Asam Basa Bronsted Lowry</div>
<div>
</div>
<div>
<div>
<b>C. MENURUT G.N.LEWIS</b></div>
<div>
Selain dua teori mengenai asam basa seperti telah diterangkan diatas, masih ada teori yang umum, yaitu teori asam basa yang diajukan oleh Gilbert Newton Lewis ( 1875-1946 ) pada awal tahun 1920. Lewis lebih menekankan pada perpindahan elektron bukan pada perpindahan proton, sehingga ia mendefinisikan : asam penerima pasangan elektron dan basa adalah donor pasangan elekton. Nampak disini bahwa asam Bronsted merupakan asam Lewis dan begitu juga basanya. Perhatikan reaksi berikut:</div>
<div>
Reaksi antara proton dengan molekul amoniak secara Bronsted dapat diganti dengan cara Lewis. Untuk reaksi-reaksi lainpun dapat diganti dengan reaksi Lewis, misalnya reaksi antara proton dan ion Hidroksida:</div>
<div>
Ternyata teori Lewis dapat lebih luas meliput reaksi-reaksi yang tidak ternasuk asam basa Bronsted-Lowry, termasuk kimia Organik misalnya:</div>
<div>
<br /></div>
<div>
CH 3 + + C 6 H 6 ⇄ C 6 H 6 CH 3 +</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Asam ialah akseptor pasangan elektron, sedangkan basa adalah Donor pasangan elektron.</div>
<div>
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-74040193965707521752013-04-14T04:49:00.001-07:002013-04-14T05:22:51.984-07:00KROMATOGRAFI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kromatografi kebanyakan digunakan sebagai alat analisa kuantitatif, tetapi dapat juga dipakai secara kualitatif (perbandingan-perbandingan terhadap senyawa-senyawa referensi). Berikut kita akan membicarakan lebih dalam dari alat analisa yang dikenal dengan “Kromatografi”.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Apakah arti dari perkataan “kromatografi” ?</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkataan kromatografi diturunkan dari bahasa Yunani yaitu : chromate (warna-warna) dan grafe (penulisan). Jadi kromatografi berarti “penulisan dengan warna-warna”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian kromatografi mula pertama ditemukan oleh kimiawan Rusia, Mikhail Tswett. Pada tahun 1990 ia memisahkan pigmen-pigmen dari daun-daun hijau dengan cara ini. Sebetulnya kromatografi telah dikenal sebelum tahun 1800 yaitu seperti yang dilakukan ahli kimia saat itu dalam usaha mereka untuk memurnikan gas-gas dengan cara yang dikenal sekarang sebagai Kromatografi Serapan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dasar-Dasar Kromatografi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kromatografi merupakan cara pemisahan yang mendasarkan partisi cuplikan antara fasa gerak dan fasa diam. Fasa bergerak (mobile/moving phase), dapat berupa gas atau cairan dan fasa diam dapat berupa cairan atau padatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, Kromatografi adalah suatu proses analisis kimia berdasarkan pemisahan komponen-komponen dalam sample yang terdistribusi melalui 2 fase, yaitu fase bergerak dan fase diam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jenis Kromatografi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kromatografi Kolom</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kromatografi Kertas</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kromatografi Lapisan Tipis (KLT) / Thin Layer Chromatography (TLC)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><u>SUMBER :</u></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Kasdira, Kasman. 2012. Kimia Analisis Instrumen. SMK-SMAK Makassar</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-51758984743736562362013-04-14T04:46:00.003-07:002013-04-14T05:24:00.869-07:00MANGAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Unsur Mangan di Alam</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat, karbonat adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit. Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia, Afrika Selatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral mangan yang paling banyak dijumpai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mangan membuat sampai sekitar 1000 ppm (0,1%) dari kerak bumi, sehingga ke-12 unsur paling berlimpah di sana. Tanah mengandung mangan 7-9.000 ppm dengan rata-rata 440 ppm. air laut yang hanya 10 ppm mangan dan suasana mengandung 0,01 μg / m 3. Mangan terjadi terutama sebagai pyrolusite (MnO2), braunite, (Mn 2 + Mn 3 + 6) (SiO 12), psilomelane (Ba, H 2 O ) 2 Mn5O10, dan ke tingkat yang lebih rendah sebagai rhodochrosite (MnCO3).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pyrolusite bijih mangan (MnO2) merupakan bentuk mangan yang paling pentiing yang tersedia di alam. Lebih dari 80% dari sumber daya Bijih mangan penting biasanya menunjukkan yang erat kaitannya dengan bijih besi. Tanah yang berbasis mangan dunia dikenal ditemukan di Afrika Selatan dan Ukraina, endapan mangan penting lainnya berada di Australia, India, Cina, Gabon dan Brasil. Pada tahun 1978 diperkirakan 500 miliar ton nodul mangan ada di di dasar laut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sifat Fisika dan Sifat Kimia</b></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Sifat Fisika</div>
<div style="text-align: justify;">
Mangan adalah kimia logam aktif, abu-abu merah muda yang di tunjukkan pada symbol Mn dan nomor atom 25. Ini adalah elemen pertama di Grup 7 dari tabel periodic. Mangan merupakan unsur yang dalam keadaan normal memiliki bentuk padat. Massa jenis mangan pada suhu kamar yaitu sekitar 7,21 g/cm3, sedangkan massa jenis cair pada titik lebur sekitar 5,95 g/cm3. Titik lebur mangan sekitar 1519oC, sedangkan titik didih mangan ada pada suhu 2061oC. Kapasitas kalor pada suhu ruang adalah sekitar 26 , 32 J/mol.K.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Sifat Kimia</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>1. Reaksi dengan air</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan dan gas hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi:</div>
<div style="text-align: justify;">
Mn(s) + 2H2O → Mn(OH)2 +H2</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>2. Reaksi dengan udara</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi:</div>
<div style="text-align: justify;">
3Mn(s) + 2O2 → Mn3O4(s)</div>
<div style="text-align: justify;">
3Mn(s) + N2 → Mn3N2(s)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>3. Reaksi dengan halogen</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi:</div>
<div style="text-align: justify;">
Mn(s) +Cl2 → MnCl2</div>
<div style="text-align: justify;">
Mn(s) + Br2 → MnBr2</div>
<div style="text-align: justify;">
Mn(s) + I2 → MnI2</div>
<div style="text-align: justify;">
Mn(s) + F2 → MnF2</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain bereaksi dengan flourin membentuk mangan (II) flourida, juga menghasilkan mangan (III) flourida sesuai reaksi:</div>
<div style="text-align: justify;">
2Mn(s) + 3F2 → 2MnF3(s)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>4. Reaksi dengan asam</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas hidrogen sesuai reaksi:</div>
<div style="text-align: justify;">
Mn(s) + H2SO4 → Mn2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembuatan Unsur Mangan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Logam mangan diperoleh dengan :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau dengan proses elektrolisis.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Proses aluminothermy dari senyawa MnO2, persamaan reaksinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahap 1 : 3MnO2 (s) ------> Mn3O4 (s) + O2(g)</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahap 2 : 3Mn3O4 (s) + 8Al (s) ------> 9Mn (s) + 4AL203(s)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kegunaan Unsur Mangan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Prospek market mangan sangat bergantung pada industri baja dunia. Saat ini 90 persen produksi mangan masih dikonsumsi industri baja dan untuk keperluan ini biasanya digunakan campuran besi mangan, yaitu feromangan. Feromangan diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan oksida mangan dengan karbon. Bijih mangan yang paling utama adalah pirolisit, MnO2.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mangan merupakan salah satu produk pertambangan dengan kegunaan luar biasa. Komoditi yang termasuk dalam kelompok dua belas mineral di kulit bumi menjadi bahan baku yang tidak tergantikan di industri baja dunia. Ferro Mangan dan Silico Mangan merupakan dua bentuk mangan yang banyak digunakan industri baja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mangan juga digunakan untuk produksi baterai kering, keramik, gelas dan kimia.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-o0ovKeJCRiM/UWqW9Bxb2mI/AAAAAAAAAXU/8fgqwvtw2G8/s1600/Mangan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-o0ovKeJCRiM/UWqW9Bxb2mI/AAAAAAAAAXU/8fgqwvtw2G8/s1600/Mangan.png" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Mangan sangat penting untuk produksi besi dan baja. Mangan adalah komponen kunci dari biaya rendah formulasi baja stainless dan digunakan secara luas tertentu. Mangan digunakan dalam paduan baja untuk meningkatkan karakteristik yang menguntungkan seperti kekuatan, kekerasan dan ketahanan.. Mangan digunakan untuk membuat agar kaca tdk berwarna dan membuat kaca berwarna ungu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mangan dioksida juga digunakan sebagai katalis. Selain itu Mangan digunakan dalam industri elektronik, di mana mangan dioksida, baik alam atau sintetis, yang digunakan untuk menghasilkan senyawa mangan yang memiliki tahanan listrik yang tinggi; di antara aplikasi lain, ini digunakan sebagai komponen dalam setiap pesawat televisi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mangan merupakan salah satu mineral yang digunakan oleh beberapa orang untuk membantu mencegah keropos tulang dan mengurangi gejala yang mengganggu terkait dengan sindrom pramenstruasi (PMS).</div>
<div style="text-align: justify;">
Methylcyclopentadienyl mangan tricarbonyl digunakan sebagai aditif dalam bensin bebas timbel bensin untuk meningkatkan oktan dan mengurangi ketukan mesin. Mangan dalam senyawa organologam yang tidak biasa ini adalah dalam bilangan oksidasi 1. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mangan (IV) oksida (mangan dioksida, MnO 2) digunakan sebagai reagen dalam kimia organik untuk oksidasi dari benzilik alkohol (yaitu bersebelahan dengan sebuah cincin aromatik). Mangan dioksida telah digunakan sejak jaman dahulu untuk menetralkan oksidatif kehijauan semburat di kaca disebabkan oleh jumlah jejak kontaminasi besi. MnO 2 juga digunakan dalam pembuatan oksigen dan klorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Dalam beberapa persiapan itu adalah cokelat pigmen yang dapat digunakan untuk membuat cat dan merupakan konstituen alam Umber. Mangan (IV) oksida digunakan dalam jenis asli sel kering baterai sebagai akseptor elektron dari seng, dan merupakan bahan kehitaman yang ditemukan saat membuka seng karbon-jenis sel senter. Mangan dioksida yang direduksi ke mangan oksida-hidroksida MnO (OH) selama pemakaian, mencegah pembentukan hidrogen pada anoda baterai. </div>
<div style="text-align: justify;">
Mangan juga penting dalam fotosintesis oksigen evolusi dalam kloroplas pada tumbuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-25520023543722904782013-04-14T04:40:00.003-07:002013-04-14T05:23:43.841-07:00PENETAPAN KADAR GULA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa (gula pasir), gula yang diperoleh dari bit atau tebu. Gula merupakan karbohidrat dalam bentuk monosakarida dan disakarida.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Monosakarida</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Gula monosakarida yang umumnya terdapat dalam pangan mengandung enam atom karbon dan mempunyai rumus umum C6H12O6. Tiga senyawa gula monosakarida yang penting antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Glukosa</div>
<div style="text-align: justify;">
Glukosa memiliki tingkat rasa manis hanya 0,74 kali tingkat manis sukrosa. lukosa juga dikenal sebagai D-glukosa, Dextrosa, Glucolin, Dextropur, Dextrosol, gula darah, gula anggur dan gula sirup jagung. Terdapat luas dalam keadaan tak terikat dengan senyawa lain dalam buah dan bagian tanaman lain. Dapat terikat dalam senyawa glukosida dan dalam disakarida dan oligisakarida, dalam selulosa dan pati (polisakarida) dan dalam glikogen. Dibuat secara komersial dari pati berbagai tanaman. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Fruktosa </div>
<div style="text-align: justify;">
Juga dikenal sebagai levulosa, senyawa ini secara kimiawi mirip glukosa kecuali susunan atom-atom dalam molekulnya sedikit berbeda. Fruktosa banyak terdapat dalam buah-buahan, madu. Fruktosa dapat dibentuk dari sirup hasil hidrolisa inulin (gula dari umbi tanaman bunga Dahlia) secara asam yang kemudian ditambah alkohol absolut. Dapat juga dibentuk secara isomerasi glukosa (dengan enzim isomerase) atau dari sukrosa secara enzimatis (enzim invertase). Fruktosa merupakan senyawa jenis gula yang paling manis (1,12 kali lebih manis daripada sukrosa) dan sering digunakan untuk mencegah rasa berpasir (sandiness) es krim. Labih mudah larut dalam air daripada glukosa. Satu gram fruktosa dapat larut dalam 15 ml alcohol atau dalam 14 ml methanol. Juga larut dalam aseton, piridin, etilamin, dan metilamin. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Disakarida</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Gula-gula disakarida mempunyai rumus umum C12H22O11. Senyawa-senyawa ini terbentuk jika dua molekul monosakarida bergabung dengan melepaskan satu molekul air, seperti terlihat pada reaksi di bawah ini :</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="text-align: left;">C6H12O6 + C6H12O6 --> C12H22O11 + H2O</span></div>
<div style="text-align: center;">
monosakarida monosakarida disakarida air</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Macam-macam disakarida:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Sukrosa</div>
<div style="text-align: justify;">
Senyawa ini adalah yang dikenal sehari-hari dalam rumah tangga sebagai gula dan dihasilkan dalam tanaman dengan jalan mengkondensasikan glukosa dan fruktosa. Sukrosa didapatkan dalam sayuran dan buah-buahan, beberapa diantaranya seperti tebu dan bit gula mengandung sukrosa dalam jumlah yang relatif besar. Dari tebu dan bit gula itulah gula diekstraksi secara komersial. Madu lebah mengandung sebagian besar sukrosa dan hasil hidrolisisnya. Sukrosa dapat mengalami hidrolisa dalam larutan asam encer atau oleh enzim invertase menjadi glukosa dan fruktosa. Selama hidrolisa putaran optis menurun dan yang mula-mula positif berubah menjadi negatif setelah menjadi hidrolisa sempurna. Campuran glukosa dan fruktosa disebut “gula invert” dan perubahannya disebut proses inverse. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Laktosa</div>
<div style="text-align: justify;">
Gula ini dibentuk dengan proses kondensasi glukosa dan galaktosa. Senyawa ini didapatkan hanya pada susu, dan menjadi satu-satunya karbohidrat dalam susu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Maltosa</div>
<div style="text-align: justify;">
Molekul maltosa dibentuk dari hasil kondensasi dua molekul glukosa. Selama perkecambahan biji “barley”, pati diuraikan menjadi maltosa. “Malt” ingredien amat penting dalam pembuatan bir, dihasilkan pada proses ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua gula berasa manis, tetapi tingkatan rasa manisnya tidak sama. Rasa manis berbagai macam gula dapat diperbandingkan dengan menggunakan skala nilai dimana rasa manis sukrosa dianggap 100. Tabel 1 menunjukan kemanisan nisbi bermacam-macam gula.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Tabel 1. Kemanisan nisbi berbagai gula</div>
<div style="text-align: justify;">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 111.75pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 132.95pt;" valign="top" width="177">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">Gula</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 5.0cm;" valign="top" width="189">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">Kemanisan
Nisbi</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 132.95pt;" width="177">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">Fruktosa</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 5.0cm;" valign="bottom" width="189">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">173</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 132.95pt;" width="177">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">Gula
Invert</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 5.0cm;" valign="bottom" width="189">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">130</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 132.95pt;" width="177">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">Sukrosa</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 5.0cm;" valign="bottom" width="189">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">100</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 132.95pt;" width="177">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">Glukosa</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 5.0cm;" valign="bottom" width="189">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">74</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 132.95pt;" width="177">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">Maltosa</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 5.0cm;" valign="bottom" width="189">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">32</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 132.95pt;" width="177">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">Galaktosa</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 5.0cm;" valign="bottom" width="189">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">32</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 132.95pt;" width="177">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">Laktosa</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 5.0cm;" valign="bottom" width="189">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: TimesNewRomanPSMT;">16</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hidrolisis sukrosa juga dikenal sebagai inversi sukrosa dan hasilnya yang berupa campuran glukosa dan fruktosa disebut “gula invert”, inversi dapat dilakukan baik dengan memanaskan sukrosa bersama asam atau dengan menambahkan enzim invertase. Sejumlah kecil gula invert yang ditambahkan pada sukrosa akan mengurangi kecenderungannya untuk mengikat selama sukrosa didihkan. Semua monosakarida dan disakarida yang telah disebut, kecuali sukrosa, dapat berperan sebagai agensia pereduksi dan karenanya dikenal sebagai gula reduksi. Kemampuan senyawa-senyawa gula mereduksi agensia pengoksidasi mendasari berbagai cara pengujian untuk glukosa dan gula-gula reduksi lainnya. Kandungan senyawa gula pada tiap-tiap bahan tersebut berbeda-beda, sehingga praktikum ini diadakan untuk mengetahui kandungan gula pada gula-gula tersebut baik gula reduksi maupun gula totalnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penentuan Gula Total dan Gula Reduksi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Gula total merupakan campuran gula reduksi dan non reduksi yang merupakan hasil hidrolisa pati. Semua monosakarida dan disakarida, kecuali sukrosa berperan sebagi agensia pereduksi dan karenanya dikenal sebagai gula reduksi. Kemampuan senyawa-senyawa gula mereduksi agensia pengoksidasi mendasari berbagai cara pengujian untuk glukosa dan gula-gula reduksi lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut SNI 01-2892-1992, cara uji gula, ada beberapa metode cara uji pada gula yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Metode Luff Schoorl </div>
<div style="text-align: justify;">
b. Metode Lane Eynon </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada makalah ini metode yang digunakan adalah metode Luff Schoorl. Dipilih metode ini karena sangat menguntungkan dalam menganalisa gula nabati yang termasuk sukrosa yang merupakan rasa manis dasar sakarosa adalah disakarida , yang apabila direduksi akan menghasilkan monosakarida yang bersifat pereduksi. Monosakarida tersebut akan mereduksikan CuO dalam larutan Luff menjadi Cu2O. Kelebihan CuO akan direduksikan dengan KI berlebih, sehingga dilepaskan I2. I2 yang dibebaskan tersebut dititar dengan larutan Na2S2O3. Pada dasarnya prinsip metode analisa yang digunakan adalah Iodometri karena kita akan menganalisa I2 yang bebas untuk dijadikan dasar penetapan kadar. Dimana proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium (I2) bebas dalam larutan. Apabila terdapat zat oksidator kuat (misal NaOCl) dalam larutannya yang bersifat netral atau sedikit asam penambahan ion iodida berlebih akan membuat zat oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan I2 yang setara jumlahnya dengan dengan banyaknya oksidator. I2 bebas ini selanjutnya akan dititar dengan larutan standar natrium thiosulfat sehinga I2 akan membentuk kompleks iod-amilum yang tidak larut dalam air. Oleh karena itu, jika dalam suatu titrasi membutuhkan indikator amilum, maka penambahannya sebelum titik ekivalen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada prinsipnya, iodometri merupakan reaksi reduksi oksidasi karena terjadi perubahan bilangan oksidasi (biloks) dari zat-zat yang terlibat dalam reaksi, dalam hal ini transfer electron dari pasangan pereduksi ke pasangan pengoksidasi. Oksidasi adalah pelepasan satu atau lebih elektron dari suatu atom, ion atau molekul. Sedangkan reduksi adalah penangkapan satu atau lebih elektron. Tidak ada dalam elektron bebas dalam sistem kimia, oleh karena itu pelepasan elektron (oksidasi) selalu diikuti penangkapan elektron (reduksi). </div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Reaksi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
(C6H10O5)n + n H2O --------> n. C6H12O6</div>
<div style="text-align: justify;">
C6H12O6 + 2 CuO ---------> Cu2O</div>
<div style="text-align: justify;">
sisa CuO + 2 KI + H2SO4 --------> CuI2 + K2SO4 + H2O</div>
<div style="text-align: justify;">
CuI2 -----------> Cu2I2 + I2</div>
<div style="text-align: justify;">
I2 + 2 Na2S2O3 ----------> 2 NaI + Na2S4O6</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Indikator </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada iodometri titrasi selalu berkaitan dengan I2, meskipun warna I2 berbeda dengan I2, secara teoritis untuk titrasi ini tidak memerlukan indikator, tapi karena warnanya dalam keadaan sangat lemah maka pada titrasi ini diperlikan indikator. Indikator yang digunakan adalah indikator amilum dan I2 akan bereaksi dan reaksinya adalah reaksi dapat balik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-41474537865070502932013-04-14T04:32:00.002-07:002013-04-14T05:22:51.981-07:00SPEKTROFOTOMETRI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan mengguankan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detector Fototube. Dalam analisis cara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah UV (200-380 nm), daerah Visible (380-700 nm), daerah Inframerah (700-3000 nm).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hokum Lambert-Beer, bila cahaya monokromatik (I0),melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Transmitans adalah perbandingan intensitas cahaya yang di transmisikan ketika melewati sampel (It) dengan intensitas cahaya mula-mula sebelum melewati sampel (Io). Persyaratan hokum Lambert-Beer antara lain : Radiasi yang digunakan harus monokromatik, rnergi radiasi yang di absorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia, sampel (larutan) yang mengabsorpsi harus homogeny, tidak terjadi flouresensi atau phosphoresensi, dan indeks refraksi tidak berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan harus pekat (tidak encer).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa larutan seperti larutan Timbal (Pb2+) dalam air tidak berwarna, supaya timbul earna larutan Pb diekstraksi dengan dithizone sehinggaberubah menjadi berwarna merah. Larutan berwarna merah akan menyerap radiasi pada daerah hijau. Dalam hal ini larutan Pb menunjukkan absorbans maksimum pada panjang gelombang 515 nm.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jenis-jenis Spektrofotometri</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sumber cahaya yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1) Spektrofotometri Vis (Visible)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energy dalah cahaya tampak (Visible). Cahaya visible termasuk spectrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380-750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia, maka sinar tersebut termasuk kedalam sinar tampak (Visible).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2) Spektrofotometri UV (Ultra Violet)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Berbeda dengan spektrofotometri Visible, pada spektrofometri UV berdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hydrogen. Dia merupakan isotop hydrogen yang stabil tang terdapat berlimpah dilaut dan didaratan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata manusia maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3) Spektrofotometri UV-Vis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna. Spektroskopi ultraviolet-visible atau spektrofotometri ultraviolet-visible (UV-Vis atau UV / Vis) melibatkan spektroskopi dari foton dalam daerah UV-terlihat. Ini berarti menggunakan cahaya dalam terlihat dan berdekatan (dekat ultraviolet (UV) dan dekat dengan inframerah (NIR)) kisaran. Penyerapan dalam rentang yang terlihat secara langsung mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat. Di wilayah ini dari spektrum elektromagnetik, molekul mengalami transisi elektronik. Teknik ini melengkapi fluoresensi spektroskopi, di fluoresensi berkaitan dengan transisi dari ground state ke eksited state. </div>
<br />
Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul, melalui 3 proses yaitu :<br />
a. Penyerapan oleh transisi electron ikatan dan electron anti ikatan.<br />
b. Penyerapan oleh transisi electron d dan f dari molekul kompleks<br />
c. Penyerapan oleh perpindahan muatan.<br />
<br />
Interaksi antara energy cahaya dan molekul dapat digambarkan sbb :<br />
<div style="text-align: center;">
<b>E = hv</b></div>
Dimana :<br />
E = energy (joule/second)<br />
h = tetapan plank<br />
v = frekuensi foton<br />
<br />
<b>4) Spektrofotometri IR (Infra Red)</b><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Spektrofotometri ini berdasar kepada penyerapan panjang gelombang Inframerah. Cahaya Inframerah, terbagi menjadi inframerah dekat, pertengahan dan jauh. Inframerah pada spektrofotometri adalah adalah inframerah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 mikrometer. Hasil analisa biasanya berupa signalkromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sampel akan dibandingkan dengan signal standard.</div>
<div>
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com21tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-44000478785514611302013-04-14T04:28:00.003-07:002013-04-14T05:22:51.983-07:00KOLORIMETRI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kolorimetri adalah suatu metoda analisis kimia yang didasarkan pada tercapainya kesamaan warna antara larutan sampel dan larutan standar, dengan menggunakan sumber cahaya polikromatis dengan detektor mata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Persyaratan larutan yang harus dipenuhi untuk absorbsi sinar tampak adalah larutan harus berwarna. Oleh karena itu metoda spektroskopi sinar tampak disebut juga dengan metoda kolorimetri dan alatnya disebut dengan kolorimeter. Kolorimeter didasarkan pada perubahan warna larutan yang sebanding dengan perubahan konsentrasi komponen pembentuk larutan. Oleh karena itu aspek kuantitatif merupakan tujuan pengukuran dengan metoda ini. Contohnya adalah larutan nitrit dibuat berwarna dengan pereaksi sulfanila-mida dan N-(1-naftil)-etilendiamin. Prinsip dasar dari metoda kolorimetri visual adalah tercapainya kesamaan warna bila jumlah molekul penyerap yang dilewati sinar pada ke dua sisi larutan persis sama. Metoda ini dapat diterapkan untuk penentuan komponen zat warna ataupun komponen yang belum bewarna, namun dengan menggunakan reagen pewarna yang sesuai dapat menghasilkan senyawa bewarna yang merupakan fungsi dari kandungan komponennya. Jika telah tercapai kesamaan warna berarti jumlah molekul zat penyerap yang dilewati sinar pada kedua sisi tersebut telah sama dan ini dijadikan dasar perhitungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat pewarnaan ini antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Warna yang terbentuk harus stabil</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Reaksi pewarnaan harus selektif</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Larutan harus transparan</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Kesensitifannya tinggi</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Ketepatan ulang tinggi</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Warna yang terbentuk harus merupakan fungsi dari konsentrasi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara analisis ini merupakan bahwa tua atau mudanya suatu warna larutan zat atau senyawaan tergantung pada kepekatannya. Dalam visual kolorimetri biasanya dipakai cahaya putih dari matahari atau cahaya lampu biasa dan biasanya dipakai alat-alat pembanding yang sederhana yang disebut dengan color comparator atau pembanding warna. Bila sebagai pengganti ketajaman mata kita diganti dengan suatu photoelectric detektor maka alat itu disebut kolorimeter photoelectric.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Metoda kolorimetri terbagi atas 2 bagian yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Metoda kolorimetri visual : Menggunakan mata sebagai detektornya</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Metoda fotometri : Menggunakan fotosel sebagai detektornya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Metoda kolorimetri visual ini ada 4 macam yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Metoda Standar Seri (Metoda Nessler)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada metoda ini dibuat sederetan larutan standar dan larutan sampel dalam tabung yang berukuran sama dengan jenis yang sama pula. Kemudian warna larutan sampel dibandingkan dengan salah satu warna dari larutan standar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Metoda Kesetimbangan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada metoda ini dilakukan cara membandingkan larutan sampel dengan larutan standar yang didasarkan pada ketebalan larutan standar yang divariasikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Metoda Pengenceran</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menggunakan satu zat standar dan sejumlah buret yang berisi blanko. Konsentrasi standar diencerkan dengan blanko sampai tercapai kesamaan warna. Prinsip dasarnya : pada larutan standar ditambahkan blanko.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Metoda Standar Sintetis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Zat yang diselidiki diperoleh dengan cara penambahan sejumlah komponen standar terhadap suatu larutan blanko sampai terjadi kesamaan warna. Prinsip dasarnya : pada blanko ditambahkan larutan standar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Metoda kesetimbangan terbagi atas 3 antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Sistem Silinder Hehner</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdiri dari sepasang silinder yang persis sama dengan kran yang ada di bawahnya. Umumnya bila tinggi kedua larutan sama, maka warnanya akan berbeda. Untuk itu pengamatannya dilakukan secara vertikal. Untuk mencapai kesamaan warna maka dilakukan dengan cara mengeluarkan larutan yang konsentrasinya lebih pekat. Dengan demikian akan memperpendek panjang jalan sinar pada permukaan larutan tersebut dan penyerapan menjadi berkurang. Akibatnya warna larutan keduanya akan sama. Dalam percobaan ini sistem silinder Hehner dimodifikasi dengan menggunakan 2 buah gelas ukur yang persis sama. Gelas ukur sampel tetap, sedangkan gelas ukur yang berisi larutan standar dihubungkan dengan labu ukur (yang juga berisi larutan standar) dengan menggunakan pipa U dan selang karet yang akan membentuk suatu sistem bejana berhubungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Bajerum Comperator</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada alat ini untuk mencapai kesamaan warna antara larutan sampel dengan larutan standar dilakukan dengan cara menggeser larutan sampel disepanjang skala yang berada di atas bajerum comperator. Bajerum comperator ini merupakan suatu persegi panjang yang salah satu diagonalnya (diagonal depan) diisi dengan larutan standar dan diagonal yang lain diisi dengan larutan blanko. Pengamatan dilakukan secara horizontal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Dubous Colorimeter</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada alat ini kesamaan warna dicapai dengan cara mengatur atau mengubah jarak antara alas bejana dengan bagian bawah alat pelampung oplunger. Pengamatan dilakukan dengan mengamati splitfield.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kendala-kendala yang dihadapi pada metoda ini :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Reagen pewarna sulit didapat dan harganya mahal.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mendapatkan warna spesifik dibutuhkan kondisi tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kepekaan detektor mata berbeda-beda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemilihan prosedur kolormetri untuk penetapan zat akan bergantung pada pertimbangan sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Metode kolorimetri seringkali akan memberikan hasil yang lebih tepat pada konsentrasi rendah dibandingkan prosedur titrimetri ataupun gravimetri padanannya. Selain itu prosedur kolorimetri lebih sederhana dilakukan daripada prosedur titrimetri ataupun gravimetri.</li>
<li>Suatu metode kolorimetri seringkali dapat diterapkan pada kondisi-kondisi dimana tidak terdapat prosedur gravimetri ataupun titrimetri yang memuaskan, misalnya untuk zat-zat hayati tertentu.</li>
<li>Prosedur kolorimetri mempunyai keunggulan untuk penetapan rutin dari beberapa komponen dalam sejumlah contoh yang serupa oleh dapat dilakukan dengan cepat.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-72204517599780411462013-04-08T05:13:00.000-07:002013-04-14T05:24:22.536-07:00KLASIFIKASI ASAM AMINO<div style="text-align: justify;">
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifatamfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-IUt4k3ymS-Q/UWKy5EDYDKI/AAAAAAAAATo/6cn5NiwW-Ew/s1600/200px-AminoAcidball.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-IUt4k3ymS-Q/UWKy5EDYDKI/AAAAAAAAATo/6cn5NiwW-Ew/s1600/200px-AminoAcidball.png" title="Struktur Asam Amino" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Struktur Asam Amino</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
Asam amino adalah unsur-unsur yang membentuk protein. Kumpulan asam amino di sebut sebagai protein. Sebagai contoh sederhana pengandaian : sebuah bangunan bisa diartikan sebagai protein, sedangkan semen, batu-bata, atap, jendela, pintu, kayu dan bahan-bahan yang membentuk bangunan tersebut bisa diibaratkan sebagai asam amino.<br />
<br />
Asam Amino sendiri di bagi menjadi 3 jenis :<br />
1. Asam amino essensial.<br />
2. Asam amino non-essensial.<br />
3. Asam amino essensial bersyarat.<br />
<br />
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan. Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa diprosuksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino esensial. Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-esensial, namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun suplemen protein.<br />
<br />
<div>
<div>
<b>Jenis-jenis asam amino essensial :</b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
1. Leucine (Leu, L), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-vlMS-fV3CKo/UWP6NJ_C7sI/AAAAAAAAAT4/4Ws7bCkoGAA/s1600/567px-L-leucine-skeletal.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-vlMS-fV3CKo/UWP6NJ_C7sI/AAAAAAAAAT4/4Ws7bCkoGAA/s1600/567px-L-leucine-skeletal.png" height="200" width="188" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
- Membantu mencegah penyusutan otot</div>
<div>
- Membantu pemulihan pada kulit dan tulang</div>
<div>
<br /></div>
<div>
2. Isoleucine (Ile, I), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-oPFaTRcKhWM/UWQMbKaazkI/AAAAAAAAAUw/DogRnbEi1U4/s1600/232px-L-Isoleucin_-_L-Isoleucine.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-oPFaTRcKhWM/UWQMbKaazkI/AAAAAAAAAUw/DogRnbEi1U4/s1600/232px-L-Isoleucin_-_L-Isoleucine.svg.png" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Membantu mencegah penyusutan otot</div>
<div>
- Membantu dalam pembentukan sel darah merah</div>
<div>
<br /></div>
<div>
3. Valine (Val,V), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-2ILN_0rCLJg/UWQNAJ5ed5I/AAAAAAAAAU4/6Rgzh3iwaVU/s1600/309px-L-valine-skeletal.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-2ILN_0rCLJg/UWQNAJ5ed5I/AAAAAAAAAU4/6Rgzh3iwaVU/s1600/309px-L-valine-skeletal.svg.png" height="170" width="200" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Tidak diproses di organ hati, dan lebih langsung diserap oleh otot</div>
<div>
- Membantu dalam mengirimkan asam amino lain (tryptophan, phenylalanine, tyrosine) ke otak</div>
<div>
<br /></div>
<div>
4. Lycine (Lys, K)<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-HKhy4nnwZYI/UWP6sN5YIQI/AAAAAAAAAUA/TxwolNLjTNw/s1600/800px-L-lysine-skeletal.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-HKhy4nnwZYI/UWP6sN5YIQI/AAAAAAAAAUA/TxwolNLjTNw/s1600/800px-L-lysine-skeletal.png" height="147" width="200" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
- Kekurangan lycine akan mempengaruhi pembuatan protein pada otot dan jaringan penghubugn lainnya</div>
<div>
- Bersama dengan Vitamin C membentuk L-Carnitine</div>
<div>
- Membantu dalam pembentukan kolagen maupun jaringan penghubung tubuh lainnya (cartilage dan persendian)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
5. Tryptophan (Trp, W)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-u75YCHdhoOo/UWQNjkThtmI/AAAAAAAAAVA/UyU4hx17chY/s1600/557px-L-tryptophan-skeletal.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-u75YCHdhoOo/UWQNjkThtmI/AAAAAAAAAVA/UyU4hx17chY/s1600/557px-L-tryptophan-skeletal.png" height="200" width="185" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek relaksasi)</div>
<div>
- Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan</div>
<div>
<br /></div>
<div>
6. Methionine (Met, M)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-_zRCHDeIqA0/UWQN6dxzWpI/AAAAAAAAAVI/hDl7iv4mWw0/s1600/712px-L-methionine-skeletal.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-_zRCHDeIqA0/UWQN6dxzWpI/AAAAAAAAAVI/hDl7iv4mWw0/s1600/712px-L-methionine-skeletal.png" height="168" width="200" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Prekusor dari cysteine dan creatine</div>
<div>
- Menurunkan kadar kolestrol darah</div>
<div>
- Membantu membuang zat racun pada organ hati dan membantuk regenerasi jaringan baru pada hati dan ginjal</div>
<div>
<br /></div>
<div>
7. Threonine (Thr, T)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/--rpuUO-pYmg/UWQOPq6C5tI/AAAAAAAAAVQ/OpsqAZhehug/s1600/150px-L-Threonin_-_L-Threonine.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/--rpuUO-pYmg/UWQOPq6C5tI/AAAAAAAAAVQ/OpsqAZhehug/s1600/150px-L-Threonin_-_L-Threonine.svg.png" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi</div>
<div>
- Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati</div>
<div>
- Komponen penting dari kolagen</div>
<div>
- Biasanya kekurangannya diderita oleh vegetarian</div>
<div>
<br /></div>
<div>
8. Phenylalanine (Phe, F)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-dsFn4wtmW4I/UWQOjE79X_I/AAAAAAAAAVY/EDW6_T_Cz3E/s1600/130px-L-phenylalanine-skeletal.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-dsFn4wtmW4I/UWQOjE79X_I/AAAAAAAAAVY/EDW6_T_Cz3E/s1600/130px-L-phenylalanine-skeletal.png" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Prekursor untuk tyrosine</div>
<div>
- Meningkatkan daya ingat, mood, fokus mental</div>
<div>
- Digunakan dalam terapi depresi</div>
<div>
- Membantuk menekan nafsu makan</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Jenis-jenis asam amino non-essensial :</b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
1. Aspartic Acid (Asp, D)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-bReMrBDeeT8/UWQOzouULpI/AAAAAAAAAVg/F-2yB6CuQNE/s1600/100px-L-aspartic-acid-skeletal.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-bReMrBDeeT8/UWQOzouULpI/AAAAAAAAAVg/F-2yB6CuQNE/s1600/100px-L-aspartic-acid-skeletal.png" height="200" width="170" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Membantu mengubah karbohidrat menjadi energy</div>
<div>
- Membangun daya tahan tubuh melalui immunoglobulin dan antibodi</div>
<div>
- Meredakan tingkat ammonia dalam darah setelah latihan</div>
<div>
<br /></div>
<div>
2. Glyicine (Gly, G)<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-CwOqzxx0LSI/UWP7TE2MklI/AAAAAAAAAUI/9yQ_NhqOwXA/s1600/800px-Glycine-skeletal.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-CwOqzxx0LSI/UWP7TE2MklI/AAAAAAAAAUI/9yQ_NhqOwXA/s1600/800px-Glycine-skeletal.png" height="106" width="200" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
- Membantu tubuh membentuk asam amino lain</div>
<div>
- Merupakan bagian dari sel darah merah dan cytochrome (enzim yang terlibat dalam produksi energi)</div>
<div>
- Memproduksi glucagon yang mengaktifkan glikogen</div>
<div>
- Berpotensi menghambat keinginan akan gula</div>
<div>
<br /></div>
<div>
3. Alanine (Ala, A)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-mn1h8Rswvos/UWQPkjn-KQI/AAAAAAAAAVo/Md1VbYlZ4Ao/s1600/L-alanine-skeletal.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-mn1h8Rswvos/UWQPkjn-KQI/AAAAAAAAAVo/Md1VbYlZ4Ao/s1600/L-alanine-skeletal.svg.png" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Membantu tubuh mengembangkan daya tahan</div>
<div>
- Merupakan salah satu kunci dari siklus glukosa alanine yang memungkinkan otot dan jaringan lain untuk mendapatkan energi dari asam amino</div>
<div>
<br /></div>
<div>
4. Serine (Ser, S)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-r-EVzg7Z6zI/UWQP0oefL-I/AAAAAAAAAVw/VuPh8oKtGYM/s1600/110px-L-serine-skeletal.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-r-EVzg7Z6zI/UWQP0oefL-I/AAAAAAAAAVw/VuPh8oKtGYM/s1600/110px-L-serine-skeletal.png" height="176" width="200" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Diperlukan untuk memproduksi energi pada tingkat sel</div>
<div>
- Membantuk dalam fungsi otak (daya ingat) dan syaraf</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Jenis-jenis asam amino essensial bersyarat :</b><br />
<br /></div>
<div>
1. Arginine (Arg, R), (asam amino essensial untuk anak-anak)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/--7jtYS-3BGA/UWQYRxihC4I/AAAAAAAAAWE/w5HRckbbE5o/s1600/334px-Arginin_-_Arginine.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/--7jtYS-3BGA/UWQYRxihC4I/AAAAAAAAAWE/w5HRckbbE5o/s1600/334px-Arginin_-_Arginine.svg.png" height="115" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Diyakini merangsang produksi hormon pertumbuhan</div>
<div>
- Diyakini sebagai pemicu Nitric Oxide (suatu senyawa yang melegakan pembuluh darah untuk aliran darah dan pengantaran nutrisi yang lebih baik) dan GABA</div>
<div>
- Bersama glycine dan methionine membentuk creatine</div>
<div>
<br /></div>
<div>
2. Histidine (His, H), (asam amino essensial pada beberapa individu)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-elVQrZuPhMU/UWQZo6ZcvfI/AAAAAAAAAWI/BO-isqCpMgM/s1600/229px-Histidin_-_Histidine.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-elVQrZuPhMU/UWQZo6ZcvfI/AAAAAAAAAWI/BO-isqCpMgM/s1600/229px-Histidin_-_Histidine.svg.png" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Salah satu zat yang menyerah ultraviolet dalam tubuh</div>
<div>
- Diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih</div>
<div>
- Banyak digunakan untuk terapi rematik dan alergi</div>
<div>
<br /></div>
<div>
3. Cystine (Cys, C)</div>
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-C_Mw1j5_Wu4/UWQaGLjxPQI/AAAAAAAAAWU/g2yMpAd03jE/s1600/471px-Cystine-skeletal.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-C_Mw1j5_Wu4/UWQaGLjxPQI/AAAAAAAAAWU/g2yMpAd03jE/s1600/471px-Cystine-skeletal.png" height="200" width="156" /></a></div>
<br />
- Mengurangi efek kerusakan dari alkohol dan asap rokok</div>
<div>
- Merangsang aktivitas sel darah putih dalam peranannya meningkatkan daya tahan tubuh</div>
<div>
- Bersama L-Aspartic Acid dan L-Citruline menetralkan radikal bebas</div>
<div>
- Salah satu komponen yang membentuk otot jantung dan jaringan penyambung (persendian, ligamen, dan lain-lain)</div>
<div>
- Siap diubah menjadi energi</div>
<div>
- Salah satu elemen besar dari kolagen</div>
<div>
<br /></div>
<div>
4. Glutamic Acid (Glu, E), (Asam Glutamic)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-UO0fXlr7EVU/UWQaea5vz8I/AAAAAAAAAWY/Z7t0AQozefc/s1600/256px-Glutamins%C3%A4ure_-_Glutamic_acid.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-UO0fXlr7EVU/UWQaea5vz8I/AAAAAAAAAWY/Z7t0AQozefc/s1600/256px-Glutamins%C3%A4ure_-_Glutamic_acid.svg.png" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Pemicu dasar untuk glutamine, proline, ornithine, arginine, glutathine, dan GABA</div>
<div>
- Diperlukan untuk kinerja otak dan metabolisme asam amino lain</div>
<div>
<br /></div>
<div>
5. Tyrosine (Tyr, Y)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-3OWSZeMSG6o/UWQar0afLVI/AAAAAAAAAWg/9nylTmJ2AgQ/s1600/290px-L-Tyrosin_-_L-Tyrosine.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-3OWSZeMSG6o/UWQar0afLVI/AAAAAAAAAWg/9nylTmJ2AgQ/s1600/290px-L-Tyrosin_-_L-Tyrosine.svg.png" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Pemicu hormon dopamine, epinephrine, norepinephrine, melanin (pigmen kulit), hormon thyroid</div>
<div>
- Meningkatkan mood dan fokus mental</div>
<div>
<br /></div>
<div>
6. Glutamine (Gln, Q)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-InmS-aQdtPc/UWQbB6CUxdI/AAAAAAAAAWo/NE2WOUeFPiY/s1600/266px-L-Glutamin_-_L-Glutamine.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-InmS-aQdtPc/UWQbB6CUxdI/AAAAAAAAAWo/NE2WOUeFPiY/s1600/266px-L-Glutamin_-_L-Glutamine.svg.png" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Asam amino yang paling banyak ditemukan dalam otot manusia</div>
<div>
- Dosis 2 gram cukup untuk memicu produksi hormon pertumbuhan</div>
<div>
- Membantu dalam membentuk daya tahan tubuh</div>
<div>
- Sumber energi penting pada organ tubuh pada saat kekurangan kalori</div>
<div>
- Salah satu nutrisi untuk otak dan kesehatan pencernaan</div>
<div>
- Mengingkatkan volume sel otot</div>
<div>
<br /></div>
<div>
7. Taurine<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-TMkOVzClXpM/UWQbOgg5X-I/AAAAAAAAAW0/mJ488R5OCVQ/s1600/349px-Taurine.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-TMkOVzClXpM/UWQbOgg5X-I/AAAAAAAAAW0/mJ488R5OCVQ/s1600/349px-Taurine.svg.png" height="165" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div>
- Membantu dalam penyerapan dan pelepasan lemak</div>
<div>
- Membantu dalam meningkatkan volume sel otot</div>
<div>
<br /></div>
<div>
8. Ornithine<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-dHsoVo6K5Mw/UWQbjtLk5vI/AAAAAAAAAW4/KWNms-Tsk7E/s1600/266px-L-Ornithin2.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-dHsoVo6K5Mw/UWQbjtLk5vI/AAAAAAAAAW4/KWNms-Tsk7E/s1600/266px-L-Ornithin2.svg.png" /></a></div>
<br /></div>
<div>
- Dalam dosis besar bisa membantu produksi hormon pertumbuhan</div>
<div>
- Membantu dalam penyembuhan dari penyakit</div>
<div>
- Membantu daya tahan tubuh dan fungsi organ hati</div>
</div>
<div>
<br />
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Asam Amino Polar</b><br />
<br />
<br />
<ul>
<li>Memiliki gugus R yang tidak bermuatan</li>
<li>Senyawa : Serin , threonin, sistein, metionin, asparagin, glutamin</li>
<li>Bersifat hidrofilik --> mudah larut dalam air</li>
<li>Cenderung terdapat di bagian luar protein</li>
<li>Sistein berbeda dgn yg lain, karena ggs R terionisasi pada pH tinggi (pH = 8.3) sehingga dapat mengalami oksidasi dengan sistein membentuk ikatan disulfide </li>
<li>(-S-S-) --> sistin (tdk tmsk dlm a.a. standar karena selalu tjd dari 2 buah molekul sistein dan tidak dikode oleh DNA)</li>
</ul>
<br />
<div style="font-weight: bold;">
Asam Amino Non Polar</div>
<div>
<div>
<ul>
<li>Memiliki gugus R alifatik </li>
<li>Glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan prolin</li>
<li>Bersifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu a.a spt Ile (I) --> biasa terdapat di bagian dlm protein.</li>
<li>Prolin berbeda dgn a.a --> siklis. Tapi mempunyai byk kesamaan sifat dgn kelompok alifatis ini.</li>
<li>Umum terdapat pada protein yang berinteraksi dengan lipid</li>
</ul>
</div>
<div style="font-weight: bold;">
<br /></div>
</div>
<div style="font-weight: bold;">
Asam Amino Gugus Aromatik</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<ul>
<li>Fenilalanin, tirosin dan triptofan</li>
<li>Bersifat relatif non polar--> hidrofobik </li>
<li>Fenilalanin bersama dgn V, L & I --> a.a plg hidrofobik</li>
<li>Tirosin gugus hidroksil , triptofan --> cincin indol</li>
<li>Sehingga mampu membentuk ikatan hidrogen --> penting untuk menentukan struktur ensim</li>
<li>Asam amino aromatik mampu menyerap sinar UV λ 280 nm --> sering digunakan utk menentukan kadar protein</li>
</ul>
<div>
<b>Asam Amino Bermuatan Positif (+)</b></div>
<br />
<div>
<ul>
<li>Lisin, arginin, dan histidin</li>
<li>Mempunyai gugus yg bsft basa pd rantai sampingnya</li>
<li>Bersifat polar --> terletak di permukaan protein dapat mengikat air.</li>
<li>Histidin mempunyai muatan mendekati netral (pd gugus imidazol) dibanding </li>
</ul>
- lisin --> gugus amino<br /> - arginin --> gugus guanidino<br /><ul>
<li>Krn histidin dpt terionisasi pada pH mendekati pH fisioligis --> sering berperan dlm reaksi ensimatis yg melibatkan pertukaran proton</li>
</ul>
</div>
<div>
<b>Asam Amino Bermuatan Negatif (-)</b></div>
<div>
<div>
<ul>
<li>Aspartat dan glutamat</li>
<li>Mempunyai gugus karboksil pada rantai sampingnya --> bermuatan (-) / acid pada pH 7</li>
</ul>
<div>
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-70201132253502123632013-03-28T18:30:00.002-07:002013-04-14T05:23:43.844-07:00PENENTUAN BILANGAN ASAM PADA MINYAK/LEMAK<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Penentuan bilangan asam dipergunakan untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak atau lemak. Besarnya bilangan asam tergantung dari kemurnian dan umur dari minyak atau lemak tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Analisa minyak dan lemak yang umumnya banyak dilakukan dalam bahan makanan adalah penentuan sifat fisik maupun kimiawi yang khas mencirikan sifat minyak tertentu sehingga dapat dianalisa dengan bilangan asam pada suatu sampel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilangan asam adalah ukuran dari jumlah asam lemak bebas, serta dihitung berdasarkan berat molekul dari asam lemak atau campuran asam lemak. Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah milligram KOH yang digunakan untuk menetralkan asam lmak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak atau lemak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilangan asam yang besar menunjukkan asam lemak bebas yang besar pula, yang berasal dari hidrolisa minyak atau lemak, ataupun karena proses pengolahan yang kurang baik. Makin tinggi bilangan asam, maka makin rendah kualitasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asam lemak bebas merupakan hasil degradasi/ deesterifikasi/ hidrolisislemak yang dapat menunjukkan kualitas bahan makanan mulai menurun. Reaksihidrolisis lemak adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Trigiserida + 3 H2O --> asam lemak + gliserol</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyaknya asam lemak bebas yang terdapat dalam suatu lemak atauminyak dinyatakan dengan bilangan asam. Bilangan asam merupakan jumlahmiligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yangterdapat dalam satu gram lemak atau minyak. Penetapan bilangan asam dilakukan dengan cara melarutkan ekstrak lemak dalam alkohol netral panas danditambahkan beberapa tetes fenolftalein sebagai indikator. Alkohol netral panasdigunakan sebagai pelarut netral supaya tidak mempengaruhi pH karena titrasi inimerupakan titrasi asam basa. Alkohol dipanaskan untuk meningkatkan kelarutanasam lemak. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam dengan basa yang menghasilkan garam. Reaksinya adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C17H29COOH + KOH --> C17H29COOK + H2O</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-4941096716419133742013-03-28T18:23:00.004-07:002013-04-14T05:23:43.842-07:00PENETAPAN KADAR LEMAK METODE SOXHLET<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Lemak merupakan bagian dari lipid yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat. Lemak merupakan senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzena, hexana dan hidrokarbon lainnya. Lemak dapat larut dalam pelarut tersebut karena lemak mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam mengetahui kadar lemak yang terdapat di bahan pangan dapat dilakukan dengan mengekstraksi lemak. Namun mengekstrak lemak secara murni sangat sulit dilakukan, sebab pada waktu mengekstraksi lemak, akan terekstraksi pula zat-zat yang larut dalam lemak seperti sterol, phospholipid, asam lemak bebas, pigmen karotenoid, khlorofil, dan lain-lain. Pelarut yang digunakan harus bebas dari air (pelarut anhydrous) agar bahan-bahan yang larut dalam air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak dan keaktivan pelarut tersebut menjadi berkurang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sifat-sifat dari lemak dapat diidentifikasi dengan beberapa metode Terdapat dua metode untuk mengekstraksi lemak yaitu metode ekstraksi kering dan metode ekstraksi basah. Metode kering pada ekstraksi lemak mempunyai prinsip bahwa mengeluarkan lemak dan zat yang terlarut dalam lemak tersebut dari sampel yang telah kering benar dengan menggunakan pelarut anhydrous. Keuntungan dari dari metode kering ini, praktikum menjadi amat sederhana, bersifat universal dan mempunyai ketepatan yang baik. Kelemahannya metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, pelarut yang digunakan mudah terbakar dan adanya zat lain yang ikut terekstrak sebagai lemak. Pada praktikum penetapan kadar lemak ini digunakan metode ekstraksi kering yaitu metode Soxhlet.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tujuan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Praktikum penetapan lemak kasar dan komponen lipid dilakukan dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui kadar lemak yang terkandung dalam suatu bahan pangan. Metode yang digunakan tergolong dalam metode ekstraksi kering yaitu metode Soxhlet</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<b>METODE SOXHLET</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Metode Soxhlet termasuk jenis ekstraksi menggunakan pelarut semikontinu. Ekstraksi dengan pelarut semikontinu memenuhi ruang ekstraksi selama 5 sampai dengan 10 menit dan secara menyeluruh memenuhi sampel kemudian kembali ke tabung pendidihan. Kandungan lemak diukur melalui berat yang hilang dari contoh atau berat lemak yang dipindahkan. Metode ini menggunakan efek perendaman contoh dan tidak menyebabkan penyaluran. Walaupun begiru, metode ini memerlukan waktu yang lebih lama daripada metode kontinu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip Soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumping, still pot (wadah penyuling, bypass sidearm, thimble selulosa, extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in,dan cooling water out .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Langkah-langkah dalam metode Soxhlet adalah :</b></i> </div>
<div style="text-align: justify;">
Menimbang tabung pendidihan ; menuangkan eter anhydrous dalam tabung pendidihan, susun tabung pendidihan, tabung Soxhlet, dan kondensator ; ekstraksi dalam Soxhlet ; mengeringkan tabung pendidihan yang berisi lemak yang terekstraksi pada oven 1000C selama 30 menit ; didinginkan dalam desikator lalu ditimbang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5 sampai dengan 10 gram dan kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam “Thimble” (selongsong tempat sampel) , di atas sampel ditutup dengan kapas. Pelarut yang digunakan adalah petroleum spiritus dengan titik didih 60 sampai dengan 80°C. Selanjutnya, labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan petroleum spiritus 60 – 80°C sebanyak 175 ml. Digunakan petroleum spiritus karena kelarutan lemak pada pelarut organik. Thimbleyang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam Soxhlet. Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor . Alat pendingin disambungkan dengan Soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak kemudian mulai dipanaskan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati Soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Faktor yang Memengaruhi Kadar Lemak</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Faktor-faktor yang memengaruhi laju ekstraksi adalah tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan tipe pelarut. Dibandingkan dengan cara maserasi, ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi karena pada cara ini digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki kelarutan ekstrak. Makin polar pelarut, bahan terekstrak yang dihasilkan tidak berbeda untuk kedua macam cara ekstraksi. Fenolat total yang tertinggi didapatkan pada proses ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Sifat antibakteri tertinggi terjadi pada ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat untuk ketiga macam bakteri uji Gram-positif. Semua ekstrak tidak menunjukkan daya hambat yang berarti pada semua bakteri uji Gram-negatif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Crackers</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Crackers adalah jenis biskuit yang terbuat dari adonan keras melalui proses fermentasi atau pemeraman, berbentuk pipih yang mengarah kepada rasa asin dan renyah, serta bila dipatahkan penampang potongannya berlapis-lapis. Crackers tanpa pemanis merupakan tipe yang paling populer yang dapat dikonsumsi sebagai pengganti roti dan penggunaanya lebih luas sebagai makanan diet. Ciri-ciri crackersyang baik adalah tekstur yang renyah, tidak keras apabila digigit, tidak hancur, dan mudah mencair apabila dikunyah. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatancrackers dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bahan-bahan yang berfungsi sebagai pengikat dan bahan pelembut tekstur. Bahan pengikat atau pembentuk adonan yang kuat adalah tepung terigu, air, dan garam, sedangkan bahan-bahan yang berfungsi sebagai pelembut tekstur adalah gula, mentega, dan leavening agent (baking powder)sebagai bahan pengembang.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Pelarut Heksana</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
n-Heksana adalah bahan kimia yang terbuat dari minyak mentah. Normal heksana tidak berwarna dan memiliki bau yang tajam. Bahan ini mudah terbakar dan uapnya bersifat eksplosif. Kebanyakan heksana digunakan pada industri sebagai pelarut. Pelarut yang menggunakan n-heksana bisanya digunakan untuk mengestrak minyak sayuran dari hasil pertanian, seperti kedelai. Pelarut ini juga digunakan sebagai agen pembersih pada percetakan, tekstil, furniture, dan industri pembuatan sepatu. Heksana larut hanya pada air. Kebanyakan n-heksana yang tumpah di air akan mengapung ke permukaan dimana heksana akan menguap ke udara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-60254826470240999082013-03-18T06:44:00.001-07:002013-04-19T02:09:26.864-07:00KARBOHIDRAT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>A. Pengertian Karbohidrat</b><br />
<div style="text-align: justify;">
Karbohidrat merupakan salah satu bahan makanan yang penting dan tersebar luas dalam jaringan binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat adalah senyawa yang memiliki rumus umum C<span style="font-size: x-small;">n</span>(H<span style="font-size: x-small;">2</span>O)<span style="font-size: x-small;">m</span>. Dalam karbohidrat terdapat gugus fungsional yaitu aldehid (polihidroksialdehid) dan keton (polihidroksiketon). Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi dan penyusun sel tumbuhan. Karbohidrat terbentuk dari hasil fotosintesis tumbuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal">
H<sub>2</sub>O + CO<sub>2</sub> <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span> (C<sub>6</sub>H<sub>12</sub>O<sub>5</sub>)<sub>n</sub>
+ O<sub>2</sub></div>
<br />
<div>
<br />
<div>
<b>B. Klasifikasi Karbohidrat</b></div>
<div>
1. Berdasarkan Gugus Fungsi Utama<br />
<br />
<ul>
<li>Aldosa (Polihidroksialdehid) : Karbohidrat yang memiliki gugus fungsi aldehid.</li>
<li>Ketosa (Polihidroksiketon) : Karbohidrat yang memiliki gugus fungsi keton.</li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-MsLRwxrLAbY/US9RxCbv4BI/AAAAAAAAALM/yh19reYZVJs/s1600/glucose.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-MsLRwxrLAbY/US9RxCbv4BI/AAAAAAAAALM/yh19reYZVJs/s1600/glucose.gif" title="Aldosa" /></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/-aBMEGmeN7oE/US9Rw7kdZ9I/AAAAAAAAALI/WiWFU_1IszI/s1600/D-fructose.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-aBMEGmeN7oE/US9Rw7kdZ9I/AAAAAAAAALI/WiWFU_1IszI/s1600/D-fructose.gif" height="320" title="Ketosa" width="193" /></a></div>
<br />
<div>
<br /></div>
<div>
<br />
2. Berdasarkan Jumlah Monomer Penyusunnya :</div>
<div>
<ul>
<li>Monosakarida</li>
</ul>
Karbohidrat yang paling sederhana (C<span style="font-size: x-small;">6</span>H<span style="font-size: x-small;">12</span>O<span style="font-size: x-small;">6</span>). Merupakan karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis lagi menjadi satuan yang lebih kecil.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
a. Monosakarida berdasarkan jumlah atom C :</div>
<div>
- Jumlah atom C = 3 --> Triosa</div>
<div>
- Jumlah atom C = 4 --> Tetrosa</div>
<div>
- Jumlah atom C = 5 --> Pentosa</div>
<div>
- Jumlah atom C = 6 --> Heksosa</div>
<div>
<br /></div>
<div>
b. Monosakarida berdasarkan struktur molekul :</div>
<div>
- Model Fischer</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-niJveLg5XAQ/UTCX4G9rQ0I/AAAAAAAAAL0/D1JV1oduo_Y/s1600/D-glukosa.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-niJveLg5XAQ/UTCX4G9rQ0I/AAAAAAAAAL0/D1JV1oduo_Y/s1600/D-glukosa.png" title="Glukosa model Fisher" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
- Model Howarth</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-S9PtexWBa9k/UTCYbEKbcAI/AAAAAAAAAL8/uiqe7sX7tSw/s1600/glucose+%281%29.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-S9PtexWBa9k/UTCYbEKbcAI/AAAAAAAAAL8/uiqe7sX7tSw/s1600/glucose+%281%29.gif" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
c. Contoh Monosakarida :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.0pt;" valign="top" width="205"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>Monosakarida<o:p></o:p></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.05pt;" valign="top" width="205"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>Komposisi<o:p></o:p></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.05pt;" valign="top" width="205"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>Terdapat dalam<o:p></o:p></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.0pt;" valign="top" width="205"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Glukosa<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.05pt;" valign="top" width="205"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
C<sub>6</sub>H<sub>12</sub>O<sub>6</sub><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.05pt;" valign="top" width="205"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Buah-buahan<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.0pt;" valign="top" width="205"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Fruktosa<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.05pt;" valign="top" width="205"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
C<sub>6</sub>H<sub>12</sub>O<sub>6</sub><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.05pt;" valign="top" width="205"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Buah-buahan,
Madu<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid #003700 1.0pt; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.0pt;" valign="top" width="205"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Galaktosa<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.05pt;" valign="top" width="205"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
C<sub>6</sub>H<sub>12</sub>O<sub>6</sub><o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #003700 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #003700 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid #003700 .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.05pt;" valign="top" width="205"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Tidak
terdapat secara alami<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
<ul>
<li>Disakarida</li>
</ul>
Karbohidrat yang tersusun dari 2 monosakarida (C<span style="font-size: x-small;">6</span>H<span style="font-size: x-small;">12</span>O<span style="font-size: x-small;">6</span>)<span style="font-size: x-small;">2. </span>Dan juga merupakan hidrolisis dari polisakarida. Dua molekul monosakarida dalam disakarida dihubungkan melalui ikatan C-O-C yang disebut <i>ikatan glikosida</i>. Contoh karbohidrat disakarida, antara lain :</div>
<div>
<br /></div>
<div>
a. Maltosa</div>
<div>
Terbentuk dari 2 molekul glukosa. </div>
<div>
" α – D – Glukosa + α – D – Glukosa --> Maltosa + H<span style="font-size: xx-small;">2</span>O"</div>
<div>
Senyawa ini biasa terdapat pada makanan pokok (nasi) dan kecambah biji-bijian.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-c8pkQ0j6Tdw/UTCcA0c4sbI/AAAAAAAAAMI/pHX4voElNf0/s1600/maltosa.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-c8pkQ0j6Tdw/UTCcA0c4sbI/AAAAAAAAAMI/pHX4voElNf0/s1600/maltosa.gif" height="173" title="Maltosa" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Ikatan <span style="text-align: left;">α - 1,4 - Glikosida</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="text-align: left;"><br /></span></div>
<div>
b. Selubiosa</div>
<div>
" β – D – Glukosa + α – D – Glukosa --> Selubiosa + H<span style="font-size: xx-small;">2</span>O "</div>
<div>
Senyawa ini biasa terdapat pada tumbuh-tumbuhan seperti serat kayu.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-aZa6xpnN_Qs/UTCdsr0euSI/AAAAAAAAAMU/rQ6XQADabaw/s1600/Cellobiose.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-aZa6xpnN_Qs/UTCdsr0euSI/AAAAAAAAAMU/rQ6XQADabaw/s1600/Cellobiose.jpg" height="300" title="Selubiosa" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Ikatan <span style="text-align: left;">β - 1,4 - Glikosida</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: left;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
c. Laktosa</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<div>
Terbentuk dari molekul glukosa dan galaktosa. </div>
<div>
" β – D – Galaktosa + α – D – Glukosa --> Laktosa + H<span style="font-size: xx-small;">2</span>O "</div>
<div>
Senyawa ini biasa terdapat pada susu.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-BLRnr_qOaCw/UTCfkdta-tI/AAAAAAAAAMk/YtQ8mrE_YYc/s1600/laktosa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-BLRnr_qOaCw/UTCfkdta-tI/AAAAAAAAAMk/YtQ8mrE_YYc/s1600/laktosa.jpg" height="215" title="Laktosa" width="400" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
d. Sukrosa</div>
<div>
<div>
Terbentuk dari molekul glukosa dan fruktosa. </div>
<div>
" α – D – Glukosa + α – D – Fruktosa --> Sukrosa + H<span style="font-size: xx-small;">2</span>O "</div>
<div>
Senyawa ini biasa terdapat pada gula tebu, gula bit.</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-kdWC2_Ip2oQ/UTCgpsa1o0I/AAAAAAAAAMw/YXhjsqxM1aA/s1600/Sukrosa+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-kdWC2_Ip2oQ/UTCgpsa1o0I/AAAAAAAAAMw/YXhjsqxM1aA/s1600/Sukrosa+1.jpg" height="217" title="Sukrosa" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div>
<ul>
<li>Polisakarida</li>
</ul>
Karbohidrat yang tersusun dari banyak mono/disakarida (C<span style="font-size: x-small;">6</span>H<span style="font-size: x-small;">12</span>O<span style="font-size: x-small;">5</span>)<span style="font-size: x-small;">n</span> dan dapat terhidrolisis menjadi banyak monosakarida. Semua polisakarida sukar larut dalam air dan tidak dapat mereduksi larutan fehling.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
a. Amilosa / Amilum (Pati)</div>
<div>
Yaitu maltosa yang memanjang. Amilum digunakan sebagai simpanan energi tumbuhan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-7cy2NDlUt_k/UTCjctIqjlI/AAAAAAAAAM8/z8VtOhM6Bbs/s1600/amilosa.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-7cy2NDlUt_k/UTCjctIqjlI/AAAAAAAAAM8/z8VtOhM6Bbs/s1600/amilosa.gif" height="225" title="Amilosa" width="640" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
b. Amilopektin</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-XIoj0ByNpvk/UTCkb2ptIhI/AAAAAAAAANI/WS_qTiQ2Jws/s1600/amylopectin.gif" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-XIoj0ByNpvk/UTCkb2ptIhI/AAAAAAAAANI/WS_qTiQ2Jws/s1600/amylopectin.gif" height="291" title="Amilopektin" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Ikatan α - 1,4 - Glikopiranosa dan cabang 1,6 - Glikopiranosa</span></span></td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
c. Selulosa</div>
<div>
Digunakan sebagai serat tumbuhan.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-8Ow35eI8hvU/UTCldLPo3mI/AAAAAAAAANQ/Vy_NPco-Ck0/s1600/image1.gif" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-8Ow35eI8hvU/UTCldLPo3mI/AAAAAAAAANQ/Vy_NPco-Ck0/s1600/image1.gif" height="216" title="Selulosa" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">Ikatan β - 1,4 - Glukopiranosa</span></span></td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
d. Glikogen</div>
<div>
Digunakan sebagai simpanan energi hewan. Dan juga biasa disebut dengan gula otot.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-OtFZL7H_8x4/UTCmpw6guEI/AAAAAAAAANY/HDhq6RwBCIc/s1600/glycogen.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-OtFZL7H_8x4/UTCmpw6guEI/AAAAAAAAANY/HDhq6RwBCIc/s1600/glycogen.jpg" height="365" width="640" /></a></div>
<div>
<div>
<br />
<br /></div>
</div>
</div>
<div>
<b>C. Uji Karbohidrat</b><br />
<b><br /></b></div>
<div>
a. Uji Fehling<br />
<br />
Uji ini dilakukan untuk menentukan karbohidrat sebagai gula pereduksi atau bukan. Pada uji ini, reaksinya ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah bata.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-htUIo8zmp88/UTCoXQ9BiVI/AAAAAAAAANg/P9JTuALGfIo/s1600/uji-fehling.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-htUIo8zmp88/UTCoXQ9BiVI/AAAAAAAAANg/P9JTuALGfIo/s1600/uji-fehling.jpg" title="Reaksi Fehling" /></a></div>
<br /></div>
<div>
b. Uji Tollens<br />
<br />
Pada karbohidrat, reaksinya akan membentuk endapan perak atau biasa disebut dengan cermin perak.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-vm3fqRnnAZE/UTCpSE1m-JI/AAAAAAAAANo/LBLYC0zv6cM/s1600/uji-tollens.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-vm3fqRnnAZE/UTCpSE1m-JI/AAAAAAAAANo/LBLYC0zv6cM/s1600/uji-tollens.jpg" title="Reaksi Tollens" /></a></div>
<br /></div>
<div>
c. Uji Iodium<br />
<br />
Uji ini dilakukan untuk membedakan amilum, glikogen, dan selulosa.<br />
<br />
Amilum + I<span style="font-size: xx-small;">2</span> --> Biru<br />
Glikogen + I<span style="font-size: xx-small;">2</span> --> Merah coklat<br />
Selulosa + I<span style="font-size: xx-small;">2</span> --> Negatif<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;">d. Uji Molish</span><br />
<span style="line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"> Pereaksi
Molish adalah α-naftol dalam alcohol 95%. Reaksi ini sangat efektif
untuk uji senyawa-senyawa yang dapat di dehidrasi oleh asam sulfat pekat
menjadi senyawa furfural atau furfural yang tersubtitusi. Seperti
hidroksimetilfurfural. Warna merah ungu yang terasa disebabkan oleh
kondensasi furfural atatu turunannya dengan α-naftol.</span><br />
<span style="line-height: 150%;">
Selain dari furfural dapat terkondensasi dengan bermacam-macam senyawa
fenol atu amin memberikan turunan yang berwarna. Uji molish adala uji
umum untuk karbohidrat walaupun hasilnya bukan merupakan reaksi yang
spesifik untuk karbohidrat. Hasil yang negated merupakan petunjuk yang
jelas tidak adanya karbohidrat dalam sample.</span><br />
<span style="line-height: 150%;"><br /></span>
<img src="http://monruw.files.wordpress.com/2010/03/uji-molisch.jpg" height="256" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="line-height: 150%;">e. Uji Benedict</span><br />
<span style="line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"> Uji Benedict berdasarkan pada reduksi dari Cu<sup>+2 </sup> menjadi Cu<sup>+ </sup>oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau ketom bebas. Pereaksi Benedict mengandung CuSO<sub>4</sub>, Na<sub>2</sub>CO<sub>3</sub>
dan Na-sitrat. Pada proses reduksi dalam dalam ssuasana basa biasanya
di tambah zat pengompleks, seperti sitrat untuk mencegah terjadinya
pengendapan CuCO<sub>3 </sub>dalam larutan natrium bikarbonat. Larutan
tembaga alkalis dapat di reduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus
aldehid bebas atau monoketo bebas.</span><br />
<span style="line-height: 150%;"> Disakarida
seperti maltosa dan laktisa dapat mereduksi larutan Benedict karena
mempunyai gugus keto bebas. Uji Benedict dapat pula dipakai untuk
memperkirakan konsentrasi karbohidrat bebas karena berbagai konsentrasi
karbohidrat akan membetikan intensitas warna yang berlainan.</span><br />
<span class="Apple-style-span"></span><br />
<span class="Apple-style-span">
</span><span style="line-height: 150%;">f. Uji Barfoed</span><br />
<span style="line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"> Pereaksi
Barfoed merupakan larutan tembaga asetat dalam air yang ditambahkan
asam asetat atau asam laktat. Pereaksi ini digunakan untuk membedakan
monosakarida dan disakarida dengan cara mengontrol kondisi percobaan,
seperti pH dan waktu pemanasan. Senyawa Cu<sup>2+</sup> tidak membentuk Cu(OH)<sub>2</sub> dalam suasana asam. Jadi Cu<sub>2</sub>O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida dari pada oleh disakarida.</span><br />
<span style="line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;">g. Uji Seliwanoff</span><br />
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"> Uji
Seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat golongan ketosa.
Uji ini didasrkan atas terjadinya perubahan fruktosa oleh asam klorida
panas menjadi asam levulenat dan 4-hidroksimetil furfural, yang
selanjutnya terjadi kondensasi 4-hidroksimetil furfural dengan
resorsonol (1,3-dihydroksibenzen0 yang dihidrolisa menjadi glukosa dan
fruktosa memberi reaksi positif dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan
karbohidrat lain dalam jumlah banyak dapat juga memberi warna yang sama.</span><span style="line-height: 150%;"></span><span style="font-family: inherit; line-height: 150%;"></span><br />
<div style="text-align: center;">
<img src="http://nikku92.files.wordpress.com/2010/11/600px-seliwanow-svg.png" /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-2196154692325509957.post-25752241494109379822013-03-18T06:25:00.001-07:002013-04-19T02:09:26.862-07:00PEMBUATAN SENYAWA ESTER BUAH ANGGUR<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
Untuk membuat senyawa ester, kita dapat mereaksikan asam karboksilat dan alkohol. Berikut adalah cara pembuatan senyawa ester dalam buah anggur.<br />
<br />
Silahkan download link dibawah ini :<br />
<a href="http://www.4shared.com/file/caSFTY13/ESTER_ANGGUR-SMK_SMAK_MAKASSAR.html?" target="_blank">http://www.4shared.com/file/caSFTY13/ESTER_ANGGUR-SMK_SMAK_MAKASSAR.html?</a><br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13904235979865455563noreply@blogger.com0