Senin, 15 April 2013

GRAVIMETRI


Gravimetri termasuk analisis jumlah cara konvensional.  Sebenarnya ada gravimetri dengan cara instrumental yaitu elektrogravimetri. Dalam gravimetri (Gravity = berat) penentuan jumlah zat berdasarkan pada pengukuran berat (penimbangan). Selain penimbangan sampel dilakukan pula penimbangan hasil reaksi, baik berupa endapan atau gas yang terjadi. 

Berdasarkan dasar dan cara pemisahan, gravimetri dibagi menjadi : 

1. Cara pengendapan. 
Pada cara ini sejumlah sampel dilakukan dengan pereaksi tertentu zat yang akan ditetapkan (analat) diendapkan. 
Endapan yang terjadi kemudian ditetapkan bobotnya, dari kedua bobot dan faktor tertentu kadar zat dapat dicari. Cara ini paling banyak dilakukan. 

2. Cara penguapan. 
Pada cara ini sampel direaksikan sehingga dihasilkan suatu gas atau dapat juga dipanaskan sehingga memecah menghasilkan gas. Penimbangan gas yang keluar dapat secara langsung yaitu diserap oleh suatu pereaksi terlebih dahulu atau secara tidak langsung yaitu penimbangan analat sebelum dan sesudah reaksi. Cara ini kadang-kadang dinamakan cara evolusi. 

3. Cara Elektrogravimetri. 
Seperti dikatakan diatas, cara ini sebenarnya termasuk cara instrumental. Pada cara ini sampel diendapkan dengan elektrolisis dengan potensial tertentu. Cara ini banyak digunakan untuk menentukan kadar logam Cu dan Zn yang akan dibicarakan pada praktikum Kimia Fisika / Analisis Instrumental. 

Tahapan Pengerjaan Analisis Gravimetri secara Umum 
Pelaksanaan pengerjaan Analisis Gravimetri di laboratorium merupakan rangkaian pekerjaan yang dapat dibagi dalam beberapa tahap, yaitu : 
1. Persiapan sampel 
2. Penimbangan sampel 
3. Pelarutan sampel 
4. Pengendapan 
5. Penyaringan 
6. Pencucian 
7. Pengabuan 
8. Penimbangan sisa pijar 
Dalam pelaksanaannya mungkin terjadi pengurangan atau penambahan tahap kerja di atas, misal pada khromat, barium khromat tidak perlu pemijaran tetapi cukup dengan pengeringan saja. 

1 komentar:

bagus kok kak tapi jangan lupa cantumin sumbernya kak hehe