Jumat, 19 April 2013

PENETAPAN KADAR BESI DALAM GARAM TUNJUNG (FeSO4 . 7H2O)


TEORI
Besi dari larutan garam tunjung (FeSO4 . 7H2O), dapat diendapkan sebagai besi (II) hidroksida, akan tetapi basa ini tidak mantap dan mudah teroksidasi menjadi besi(III), sehingga bila dipijarkan sisa pijarnya tidak murni sebagai FeO. Oleh karena itu besi harus diendapkan sebagai besi(III)hidroksida. Sebagai pengoksidasi dapat dipakai HNO3, H2O2 atau air brom. 
Sebenarnya HNO3 kurang baik karena mudah terjadi kopresipitasi. pH pengendapan tidak boleh terlalu tinggi untuk menghindari pengendapan hidroksida lain terutama bila contoh alam yang biasanya mengandung Mg, sehingga dapat mengendap sebagai Mg(OH)2. Oleh karena itu ditambahkan NH4Cl 10 % sebagai pendapar. Pengendapan dilakukan pada suhu 70-80 0C untuk mendapatkan jel/selai yang baik. 

DASAR
Garam besi(II) yang tidak mantap dioksidasikan dengan HNO3, air brom atau hidrogenperoksida menjadi Fe(III) yang mantap. Kemudian Fe(III) diendapkan dengan NH4OH menjadi Fe(OH)3, endapan selai berwarna cokelat yang setelah dipijarkan menjadi Fe2O3 yang berwarna hitam-cokelat.

REAKSI :
2HNO3 --> H2O + 2NO + 3O
6FeSO4 + 6HNO3 + 3O --> 2Fe2(SO4)3 + 2Fe(NO3)3 + 3H2O 
2Fe2(SO4)3 + 2Fe(NO3)3 + 18NH4OH --> 6Fe(OH)3 + 6(NH4)2SO4 + 6NH4NO3
6Fe(OH)3 --> 3Fe2O3 + 9H2O
PERALATAN: 
a. Neraca 
b. Kaca arloji 
c. Sendok sampel (Spatula) 
d. Piala gelas 400 ml. 
e. Piala gelas 800ml.
f. Tutup kaca besar 
g. Pengaduk kaca 
h. Pengaduk berkaret/policeman 
i. Labu semprot kaca 
j. Corong 
k. Tabung reaksi 
l. Cawan porselin 
m. Segitiga porselin 
n. Kasa asbes 
o. Kaki tiga 
p. Penyangga corong 
q. Pembakar teklu 
r. Pembakar meker atau tanur 
s. Lemari pengering (oven)
t. Termometer 

BAHAN
Sampel Garam Tunjung (FeSO4 . 7H2O) 

PEREAKSI
a. HNO3 4 N  /  H2O2 3 % / Air Brom
b. NH4OH 10 %
c. BaCl2 0,5 N 
d. Kertas saring No. 41 Whatman
e. Air suling 
f. NH4Cl (10 %) 
g. AgNO3 0,1 %

CARA KERJA
  1. Timbang ± 0,5 gram sampel garam tunjung FeSO4 . 7H2O
  2. Masukkan ke dalam piala gelas 400 ml, bilas dan larutkan dengan air suling sebanyak 25 ml. 
  3. Tambahkan 5 ml HNO3 4N 
  4. Larutan di didihkan dengan api kecil selama ± 10 menit
  5. Uji dengan 1 - 2 tetes NH4OH 2N. bila terbentuk endapan merah kecoklatan menunjukkan bahwa Fe (II) telah menjadi Fe (III). Bila terbentuk endapan hitam kehijauan Fe (II) belum menjadi Fe (III), sehingga harus ditambahkan lagi NHO3 4N sebanyak 5 ml, didihkan dan uji kembali.
  6. Tambahkan air suling hingga 100 ml. 
  7. Panaskan larutan 700C – 800C (termometer) 
  8. Tambahkan 15 ml NH4Cl 2N 
  9. Tambahkan NH4OH 2N berlebih (larutan induk jernih) 
  10. Larutan saring dengan kertas saring “pita merah” / 541/41(whatman), enaptuangkan, cuci dengan air panas hingga endapan bebas dari pengotor klorida dan sulfat
  11. Endapan dikeringkan di lemari pengering 
  12. Endapan dimasukkan kedalam cawan porselin yang sudah diketahui bobotnya. 
  13. Endapan diperarang dengan pembakar teklu 
  14. Endapan dipijarkan/diabukan dengan pembakar meker/tanur. 
  15. Dinginkan dalam desikator dan ditimbang.
  16. Pemanasan, pemijaran, pendinginan dan penimbangan diulangi beberapa kali hingga dicapai bobot tetap.

0 komentar: